Teknik Pembibitan Jambu Jamaika

Pertanianku – Jambu jamaika memiliki nama dalam bahasa inggris dikenal dengan Malay Apple. Jambu jamaika memiliki nama Latin Syzygium malaccense. Pada saat jambu jamaika masih muda, akan memiliki warna merah cerah pada kulit buahnya dan pada saat buah ini matang, akan memiliki warna merah pekat kehitaman. Jambu yang satu ini memiliki ukuran yang besar. Sekilas akan tampak seperti jambu bol.

Teknik Pembibitan Jambu Jamaika

Soal rasa jangan diragukan, jambu ini cukup nikmat dan manis. Buah ini dalam keadaan segar, daging buahnya terasa gurih saat digigit. Dagingnya juga jauh lebih padat dan lembut jika dibandingkan dengan jenis jambu air pada umumnya. Jambu ini masih tergolong langka di pasaran sebab, pembudidayanya masih sangat terbatas. Hal ini juga yang menjadikan harga jambu jamaika tinggi.

Jambu ini termasuk tanaman yang memerlukan sinar matahari secara langsung, agar dapat tumbuh dengan baik. Jambu jamaika vegetatif bisa berbuah saat berumur 9–13 bulan dan jambu jamaika generatif bisa bebuah saat berumur 2–3 tahun. Pohon jambu ini memiliki dahan cenderung memanjang, lentur, dan menjulur ke segala arah. Daun berwarna jambu jamaika memiliki warna hijau tua, serta berukuran besar. Kulit buah berwarna merah muda saat belum matang dan berubah semakin hitam apabila semakin tua. Daging buahnya lebih tebal dari jambu air kebanyakan dan tekstur buahnya lebih halus.

Untuk menemukan jambu ini cukup sulit dikarenakan jambu ini masih langka di pasaran. Hal inilah yang menjadikan harganya terbilang tinggi jika dibandingkan dengan jenis jambu air lainnya. Jika Anda jeli melihat peluang usaha, mungkin membudidayakan jambu jamaika bisa menjadi hal yang menarik untuk Anda jalankan.

Ada beberapa syarat yang harus diketahui untuk menanam jambu jamaika.

  1. Jambu jamaika dapat hidup di daerah curah hujan tinggi

Tanaman jambu jamaika dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki curah hujan antara 500–3.000 mm/tahun. Jambu ini juga memerlukan intensitas cahaya matahari sebesar 40-80%, jadi tanamlah di area yang banyak sinar matahari. Temperatur yang ideal untuk pertumbuhan adalah 18–28°C dengan kelembaban udara antara 50–80%.

  1. Media Tanam

Tanah yang cocok untuk menanam jambu jamika adalah tanah yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organik. Tanah inseptisol sangat baik, sedangkan tanah yang tidak terlalu subur seperti ultisol dan oksisol (podsolik merah kuning) masih baik untuk budidaya jambu bol setelah diberi pupuk dan kapur.

  1. Ketinggian Tempat

Jambu jamaika bisa ditanam di berbagai tempat karena mempunyai daya adaptasi yang sangat besar di lingkungan tropis dari dataran rendah sampai tinggi yang mencapai ketinggian 1.200 m dpl.

Teknik penanaman bibit jambu jamaika:

  • Siapkan bibit tanaman jambu jamaika.
  • Kemudian gali tanah untuk pembuatan lubang tanam berukuran 50x50x50 cm.
  • Taburkan insektisida 100 gram furadan 3 gram dan 100–150 gram campuran urea, SP-36 dan KCl (2:1:1) ke dalam lubang tanam. Kalau tidak ada pupuk kandang dapat dipakai sebagai alternatif.
  • Sobek polybag, keluarkan bibit beserta tanahnya dan tanamkan pada lubang.
  • Siram secukupnya, timbun dengan tanah sampai pangkal batang, padatkan tanah di sekitar batang.
  • Pasang tiang penyangga di sisi kiri/kanan dan ikat tanaman jambu ke tiang penyangga.
  • Siram jambu jamaika setiap pagi dan sore selama 1 bulan.
  • Setelah 1 bulan siram sehari sekali, setelah 2 bulan siram 2 kali sehari.
  • Berikan pupuk dan semprot dengan pembasmi hama, dan perangsang daun.
  • Setelah 3 bulan lebih siram dan kasih pupuk secukupnya.