Teknik Pengambilan Data Pada Populasi Walet

Pertanianku – Terdapat beberapa teknik yang digunakan untuk mengambil data keberadaan populasi walet di sebuah lokasi. Pertama, pengambilan data secara visualisasi yaitu dengan melakukan pengamatan langsung; kedua, dengan cara memutar rekaman suara, ketiga pengambilan data secara manual.

Teknik Pengambilan Data Populasi Walet

a. Cara visual

Cara visual dilakukan dengan mengamati secara langsung keberadaan walet di lokasi tersebut. Terlihatnya burung walet yang beterbangan baik pagi, siang, maupun sore hari menunjukkan terdapatnya populasi walet di lokasi tersebut. Besar-kecilnya populasi walet di lokasi itu dapat diketahui dari hasil pengamatan. Cara ini umumnya dilakukan oleh calon investor, baik pemain lama maupun pemain baru.

Kelemahan cara ini adalah dikarenakan keterbatasan kemampuan mata maka seorang pengamat kesulitan untuk membedakan antara jenis walet, walet gigas, dan burung seriti. Saat beterbangan di langit, warna ketiga burung tersebut terlihat sama hitamnya dan gerakan terbangnya pun mirip. Terkadang, pemain baru atau orang yang masih awam mengira bahwa koloni burung yang sedang beterbangan tersebut adalah walet. Padahal, yang terlihat adalah jenis walet gigas atau jenis seriti.

b. Memutar rekaman

Cara baru untuk memperoleh data yang lebih akurat mengenai jumlah populasi walet di sebuah lokasi telah berhasil dikembangkanyaitu dengan memutar suara rekaman walet. Dari hasil eksperimen yang telah dilakukan, diperoleh suara walet khusus yang memiliki daya panggil sangat efektif. Suara walet tersebut direkam dan ditransfer dalam bentuk compact disk (CD) dengan hasil yang bersih menyerupai suara walet aslinya. Oleh penemunya— Drs. Arief Budiman—CD ini dinamakan ”CD Cek Lokasi” atau CD panggil luar.

c. Cara manual

Untuk membedakan jenis burung yang diamati dapat menggunakan cara ”memanggil walet” dengan menggunakan alat yang sederhana untuk meminimalisir risiko kesalahan. Jika alat ini dibunyikan maka hanya koloni walet yang datang, sedangkan jenis seriti atau walet gigas tidak menunjukkan respon apa pun meski mendengar bunyi suara itu. Cara manual yaitu menggesek-gesekan gabus (styrofoam) pada kaca. Gesekan Yang berulang-ulang akan menghasilkan bunyi mirip suara walet (kik..kik..kik..kik..kik).

Selain kaca, dapat pula digunakan botol, gelas, piring, mangkok, kaca mobil, dan kaca spion. Untuk menghasilkan suara yang agak keras, botol atau kaca perlu dibasahi dengan air. Kedatangan koloni walet dalam jumlah yang banyak mengindikasikan bahwa populasi walet di lokasi itu cukup besar. Sebaliknya, jika walet yang datang hanya sedikit maka belum tentu populasi walet di lokasi tersebut sedikit karena suara hasil gesekan tersebut tidak cukup keras sehingga tidak terdengar oleh koloni walet di lokasi tersebut. Meskipun sederhana, cara ini bisa dilakukan untuk ”uji kelayakan lokasi” di beberapa tempat.

Kelemahan cara manual ini adalah volume suara hasil gesekan kaca dan gabus tidak bisa diatur sekeras mungkin sehingga tidak terdengar oleh koloni walet yang berada dalam jarak yang jauh. Oleh karena itu, cara manual ini juga mengandung risiko kesalahan data.

 

Sumber: Buku Panduan Lengkap Walet