Pertanianku — Salah satu pemeliharaan bibit tanaman hutan adalah penyiraman. Pada waktu semai, bibit hanya mendapatkan pasokan air dari cadangan air yang tersimpan di dalam media semai yang berada di pot. Akar tidak dapat mencari air selain dari media semai sehingga penyiraman bibit tanaman hutan harus dilakukan.
Media harus disiram dengan baik dan merata. Penyiraman harus dipastikan tidak hanya membasahi daun, tetapi merembes hingga ke dasar wadah persemaian. Jika penyiraman tidak dilakukan secara merata, dapat mengganggu pertumbuhan akar. Oleh karena itu, untuk melakukan persemaian pun harus menentukan media semai yang memiliki kekuatan dalam mengikat air.
Penyiraman dilakukan sebanyak dua kali sehari, selama hari-hari kering. Tak ada standar volume penyiraman karena sedikit banyaknya air harus menyesuaikan dengan karakteristik tanaman. Berikut beberapa faktor yang menjadi penentu sedikit banyaknya air yang harus diberikan.
Umur bibit
Bibit yang sehabis disapih akan membutuhkan air lebih banyak sehingga pada fase bibit muda kandungan air dalam media harus benar-benar terjaga. Kebutuhan air akan semakin menurun seiring bertambahnya umur bibit.
Jumlah sinar matahari
Semakin tinggi sinar matahari, akan menyebabkan tingginya evaporasi sehingga dibutuhkan penyiraman air yang lebih banyak.
Jenis tanah media
Semakin banyak kandungan pasir dalam media akan semakin lemah dalam mengikat air dan media akan cepat mengering. Oleh karena itu, penyiraman pada media berpasir harus dilakukan lebih sering dibandingkan dengan media yang menggunakan tanah. Media yang menggunakan tanah akan menjadi lebih keras dan retak jika mengering.
Arsitektur kanopi tanaman
Bibit yang memiliki daun lebih rapat seperti jabon, rasamala, dan cempaka akan membutuhkan banyak air karena air agak sukar menembus daun hingga jatuh ke tanah. Berbeda dengan sengon, mindi, dan suren yang memiliki daun jarang.
Tingkat curah hujan
Pada musim hujan ketika curah hujan sedang tinggi, volume penyiraman dapat dilakukan lebih sedikit dibandingkan pada musim kemarau karena curah hujan sedang rendah. Selama musim hujan, penyiraman dapat dilakukan sekali atau tidak sama sekali jika media tetap basah.