Pertanianku – Daun mint biasanya digunakan untuk pembuatan permen, obat batuk, makanan, minuman, dan juga sebagai bahan dalam indutri obat kumur.
Bagi Anda yang tertarik mengebunkan daun mint ini di rumah, ada beberapa cara yang dapat digunakan. Salah satunya, dengan menggunakan pot.
Salah satu hobiis yang membudidayakan daun mint dalam pot ini adalah Ismail. Pria asal Bogor, Jawa Barat, ini mengaku sudah menanam daun mint sejak 2015 lalu. Tanaman rempah itu kemudian diperbanyak Ismail melalui stek batang.
“Saya suka sekali daun mint untuk memberi cita rasa masakan. Dari 1 pot, sekarang saya punya 12 pot,” kata Ismail.
Ismail menuturkan, sebelum melakukan stek batang, sebelumnya ia mempersiapkan media tanam. Media tanam tersebut tidak boleh terlalu basah atau terlalu kering. Pasalnya, jika terlalu basah dapat memicu kehadiran cendawan. Sebaliknya, jika terlalu kering akan menghambat pertumbuhan akar.
“Pertumbuhan tanaman akan terganggu dan tanaman bisa mati,” ucapnya.
Sebab itu, komposisi media tanam yang dipakai adalah kombinasi kompos, sekam, dan pupuk dasar kotoran dengan perbandingan 3:1:1.
“Media tanam itu perlu didiamkan selama 2—3 hari sebelum stek batang ditanam,” ucapnya.
Stek batang yang dilakukan Ismail adalah dengan memotong batang tanaman daun mint dewasa sepanjang 8—10 cm. Ujung salah satu batang itu lantas dioleskan zat perangsang tumbuh berupa Rootone.
“Batang yang gagal tumbuh terlihat mengering dan kecokelatan karena tidak mampu membentuk akar,” tambahnya.
Ismail menjelaskan, daun mint yang dipelihara di pot perlu mendapat paparan sinar matahari cukup, tetapi harus terlindung dari terpaan air hujan.
“Kalau terlalu panas, batang terbakar dan mengering. Bila terus-menerus terkena hujan, daun akan menghitam dan akar membusuk,” lanjutnya.
Sebab itu, Ismail menaruh pot-pot itu di teras rumah.
Untuk perawatan, saat tanaman berumur 60 hari, Ismail memberikan pupuk NPK 15:15:15 sebanyak 0,5 sendok makan per pot plus segelas air mineral pupuk kandang. Pemupukan itu dilakukan setiap 3 minggu sekali.