Pertanianku — Brokoli salah satu jenis sayuran berbentuk unik berwarna hijau dan seperti berambut gimbal. Brokoli cukup mahal di pasaran karena rasanya enak dan bernutrisi tinggi. Brokoli juga dapat mencegah dan mengobati beberapa penyakit. Tahukah Anda, bertanam brokoli ternyata bisa menggunakan pot.
Dengan begitu, Anda tidak perlu repot-repot untuk membeli brokoli. Anda bisa memetiknya langsung dari hasil yang ditanam sendiri. pH tanah yang baik untuk brokoli, yakni di atas 5,5. Sebelumnya, tanah juga harus diberi pupuk kandang secukupnya. Pemupukan dilakukan agar tanah menjadi lebih subur sehingga brokoli tumbuh dengan baik.
Penanaman bibit brokoli dilakukan dengan memindahkan bibit-bibit yang siap tanam ke dalam pot yang telah dipersiapkan sebelumnya. Masukkan akar ke tanah dengan hati-hati agar akar dan daun tidak rusak.
Penyulaman tanaman brokoli sebaiknya dilakukan sebelum tanaman berumur dua minggu yang fungsinya untuk menyulam atau mengganti tanaman yang sudah mati. Sementara, untuk menghasilkan bunga yang dengan kualitas dan ukuran lebih optimal, tahap perempelan harus Anda lakukan sejak awal. Setelah masa bunga terbentuk, ikat daun-daun yang sudah tua sehingga bunga bisa terlindung dari matahari.
Setelah 7—10 hari masa tanam, brokoli baru sesuai untuk masuk tahap penyiangan. Hal ini dilakukan serentak dengan penggemburan tanah dan pemupukan. Penyiangan kedua dilakukan pada 20 hari kemudian setelah tanam.
Penyiangan ketiga dilakukan pada 30—35 hari setelah masa tanam. Anda harus telaten saat melakukan penyiangan dan penggemburan. Jangan lakukan terlalu dalam agar akar tidak rusak. Setelah itu, proses penyiangan ini harus berhenti pada masa akhir pertumbuhan vegetatif.
Pemupukan susulan dilakukan satu minggu pertama, tiga minggu selanjutnya, dan lima minggu setelah tanam. Pada masa pembentukan bunga, tanah harus selalu dijaga kelembapannya agar tetap dalam keadaan basah. Lakukan penyiraman sebanyak 2 hingga 4 kali dalam seminggu atau tergantung kondisi tanahnya dalam seminggu.