Teknik Setek untuk Perbanyakan Tanaman Kopi

Pertanianku — Budidaya tanaman kopi tak pernah sepi peminat. Tingginya konsumsi kopi dunia mengakibatkan tanaman kopi banyak dilirik sebagai komoditas menarik, termasuk di Indonesia. Ada banyak cara untuk memulai budidaya kopi. Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan bila Anda akan melakukan setek untuk perbanyakan tanaman kopi.

perbanyakan tanaman kopi
Foto: freepik

Setek tanaman kopi memiliki kelebihan, yakni tanaman yang dihasilkan akan sama persis seperti indukannya. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih indukan yang unggul untuk dibudidayakan.

Sayangnya, teknik ini juga memiliki kelemahan. Penyetekan tidak akan menghasilkan akar tunjang. Pohon kopi hasil setek mudah tercabut dan roboh. Saat masih muda, tanaman kopi yang dibudidayakan dengan setek juga sangat rawan terserang nematoda. Pencegahan dapat dilakukan dengan penyambungan pohon.

Indukan kopi tepercaya dapat ditemukan di balai penelitian ataupun toko bibit tanaman. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao sudah merilis daftar varietas yang direkomendasikan. Beberapa di antaranya BP 308, BP 234, dan BP 534.

Alat yang dibutuhkan untuk menyetek tanaman kopi sama seperti penyetekan pada tanaman lain. Anda akan membutuhkan gunting daun, pisau tipis dan tajam, perangsang akar, serta media tumbuh. Perangsang akar alami bisa menggunakan air seni sapi. Namun, kini sudah banyak perangsang akar sintetik dijual di toko tanaman.

Siapkan media tumbuh dengan drainase yang baik. Gunakan campuran pasir halus dan kompos dengan perbandingan 3:1. Media tanam yang disiapkan kemudian dibuat bedengan setinggi 15 cm. Tutup bedengan dengan plastik bening setinggi 60 cm.

Agar mendapatkan hasil maksiimal, setek tanaman kopi sebaiknya dilakukan pada penghujung musim hujan. Pilih dahan yang baru berumur 3—6 bulan yang sudah berwarna cokelat. Potong ruas 2—4 dari pucuk secara miring agar ujungnya runcing.

Setek cukup dibuat sepanjang 10 cm. Agar penguapan dapat dikurangi, gunting sebagian helai daunnya. Masukkan potongan setek ini ke karung basah agar tidak kering. Selanjutnya, celupkan bagian bawah batang setek pada perangsang akar selama 10—15 detik. Barulah batang setek dapat ditancapkan ke media tanam.

Tancapkan sedalam 5—7 cm. Siram batang sebanyak 1—2 kali dalam sehari. Dalam kurun waktu 3 bulan, biasanya setek sudah berakar. Memasuki bulan ke-4, setek kopi siap dipindahkan ke polibag.

Setek tanaman kopi yang sudah menjadi bibit ini kemudian disimpan dalam naungan agar terhindar dari matahari dan hujan. Media tanam yang digunakan adalah tanah dan kompos dengan perbandingan 2:1. Jangan lupa untuk melakukan penyiraman sebanyak 1—2 kali dalam sehari. Begitu pula dengan pemupukan. Bibit ini akan siap tanam 8—9 bulan kemudian.