Teknik Tepat Budi Daya Udang Barong

Pertanianku – Udang barong merupakan satu dari sekian banyak komoditas perikanan yang memiliki potensi besar dan bernilai eknomis tinggi. Saat ini, permintaan udang barong di pasaran sangat meningkat tajam, bahkan hingga ke pasar ekspor seperti Hongkong, Singapura, Cina, Taiwan, dan Jepang.

Teknik Tepat Budi Daya Udang Barong

Pada habitatnya udang barong mencari makan saat malam hari. Ketika siang hari udang barong lebih suka tinggal di dalam lubang. Pakan udang barong biasanya berupa kekerangan yang berukuran kecil, dan ikan-ikan kecil.

Dari bentuk fisiknya udang barong memiliki cangkang yang keras serta berduri. Memiliki empat pasang kaki renang (pleopod) dan lima pasang kaki jalan (pereipod).

Tingginya permintaan pasar akan lobster laut menjadi tantangan bagi para pebisnis yang tertarik untuk mencoba budi daya udang barong. Untuk dapat menjamin ketersediaannya salah satu hal yang perlu dilakukan oleh para pembudidaya adalah mengembangkan dan meningkatkan produksi udang barong tersebut. berikut kami akan memberikan tahapan budi daya udang barong untuk Anda.

  • Pemilihan lokasi budi daya

Udang barong hidup di perairan laut. Udang ini biasanya mendiami pantai hingga lepas pantai. Jika Anda ingin memulai budi daya udang barong, penempatan keramba jaring apung (KJA) diusahakan pada perairan yang terlindung dari ombak besar dan angina kencang, seperti teluk, selat sempir, dan lagoon, dengan pertukaran massa air cukup bagus dan salinitas >25 ppt. hingga saat ini masih sangat jarang ditemukan usaha pembenihan udang barong secara khusus sehingga benih udang barong masih didapatkan dari hasil tangkapan.

  • Wadah Budi daya

Terdapat dua model pemeliharaan udang barong dengan keramba jaring apung (KJA) bersekat (sistem baterai) dan tanpa sekat. KJA yang digunakan berukuran 2x2x2 m. pada KJA bersekat, udang barong ditempatkan dalam kamar dengan kepadatan I ekor/kamar. Sementara itu, dalam KJA tanpa sekat, udang dipelihara secara massal.

  • Pengelolaan budi daya

Ukuran lobster pada saat penebaran benih berkisar antara 20–50 g dengan padat tebar, yaitu sekitar 50 ekor/KJA. Selama empat bulan, udang diberi pakan berupa cincangan ikan rucah segar seberat 2–5% bobot total per hari dengan frekuensi pemberian satu kali/hari.

  • Pengendalian hama dan penyakit

Mortalitas yang sering terjadi dalam penampungan disebabkan oleh sifat udang ini yang menjadi kanibal jika terjadi penggantian kulit. Oleh karena itu, budi daya udang barong disarankan untuk dilakukan dengan penyekatan ruangan yang berbentuk kamar-kamar.

  • Panen

Udang barong yang telah dipelihara dari ukuran 20–40 g dalam KJA dapat dipanen setelah mencapai ukuran 150–200 g dalam waktu 4–6 bulan. Pemanenan dilakukan dengan cara mengangkat keramba. Selanjutnya, udang barong dipindahkan satu per satu dari tempat pemeliharaannya ke dalam boks styrofoam.

Sumber : Buku Budidaya 26 Komoditas Laut Unggul