Pertanianku – Scabies atau kudis merupakan salah satu penyakit yang menjadi momok para peternak hewan, salah satunya kelinci. Penyakit ini dapat menyerang kelinci, baik itu anakan maupun yang dewasa. Biasanya, penyakit ini akan timbul karena kebersihan kandang yang kurang terjaga, pakan yang terlalu basah, atau bahkan tertular dari kelinci lain. Gejala yang timbul dari penyakit kudis ini adalah munculnya bintik kecil kasar pada bagian tubuh kelinci seperti kaki, kuku, hidung, telinga, mata yang lama-kelamaan akan membesar ke seluruh bagian tubuh.
Awalnya, kelinci yang terkena penyakit scabies akan merasa gatal dan menggaruk-garuk bagian tubuh yang terserang. Selanjutnya, kelinci tersebut lama-kelamaan akan semakin kurus karena berkurangnya nafsu makan dan yang paling fatal adalah menimbulkan kematian pada kelinci. Untuk mengobatinya, berikan obat wormectin pada kelinci yang terserang scabies dengan cara injeksi atau menyuntikkannya di bawah kulit kelinci. Wormectin bisa Anda dapatkan di toko pakan ternak atau pet shop.
Sebenarnya, obat ini tidak hanya digunakan untuk kelinci karena ada beberapa hewan yang penyakitnya juga bisa disembuhkan dengan obat ini seperti kucing. Berikut keterangan penggunaan obat wormectin pada kelinci yang terserang scabies.
- Mengobati penyakit yang disebabkan oleh parasit luar, kutu, caplak, tungau, dan insekta lainnya.
- Mengobati penyakit cacing.
- Jangan diberikan pada anjing ras Collie.
- Hentikan pemakaian obat 28 hari sebelum ternak dipotong untuk dikonsumsi.
Aturan pakai:
Cara penyuntikan pada kelinci
- Siapkan wormectin yang bisa dibeli di toko hewan atau pakan ternak beserta alat suntiknya.
- Buka dan ambillah cairan obatnya menggunakan alat suntik dengan aturan pakai dosis obat sebanyak 0,02 ml tiap kg berat badan.
- Suntikkan pada bagian kulit yang berada di tengkuk.
- Setelah disuntik, lalu tunggu beberapa hari sampai obat tersebut bekerja dan kudisnya rontok.
- Untuk kelinci yang sudah parah, biasanya disuntikkan sebanyak 3 kali dengan selang waktu 4—6 hari. Namun, ada juga yang menyuntikannya sebanyak 3 kali selama 3 hari berturut-turut.
- Untuk yang masih gejala atau bintik kasarnya masih kecil, biasanya cukup menyuntikkannya sekali saja.