Pertanianku – Kerapu merupakan salah satu ikan yang memiliki nilai jual tinggi. Di Indonesia banyak pengusaha menjadikan budi daya kerapu sebagai ladang bisnis yang menjanjikan. Salah satu teknik pembudidayaan kerapu dilakukan dengan metode keramba jala apung. Selain itu, kita juga bisa mengembangkan budi daya kerapu dengan menggunakan kolam beton. Jika Anda berniat membudidayakan kerapu, di sini kita akan mengupas tentang teknik budi daya kerapu, terutama mengenai proses pembenihan berikut teknik tepat pembenihan kerapu untuk Anda.
- Pemilihan dan perawatan induk kerapu
Kerapu memiliki beragam jenis, di antaranya kerapu macan, kerapu bebek, dan kerapu tikus. Pemilihan indukan kerapu harus dilakukan dengan saksama karena akan sangat berpengaruh pada hasil budi daya kita nantinya. Indukan yang baik memiliki bentuk tubuh yang normal, seluruh anggota tubuhnya lengkap, dan bebas dari gangguan penyakit. Jika ingin mendapatkan indukan yang baik, hendaknya kita mendatangi lembaga perikanan pemerintah. Di sana kita bisa mendapatkan indukan kerapu yang telah matang gonad dan siap pijah.
Kita harus mempunyai kolam perawatan indukan yang kondusif supaya ikan tetap tenang dan tidak stres. Kolam perawatan bisa berupa keramba jala apung, kakaban, ataupun kolam beton. Wadah atau kolam yang kondusif untuk perawatan indukan harus memenuhi beberapa syarat, di antaranya memiliki luas yang cukup dan bebas dari gangguan hama, baik yang berupa hama hewan-hewan pemangsa maupun hama penyakit akibat air tercemar.
Induk-induk ikan yang dirawat di kolam tersebut harus selalu dipantau. Ini karena induk-induk yang telah matang gonad atau siap pijah harus segera kita sisihkan ke dalam kolam pemijahan untuk dipijahkan. Ukuran induk jantan biasanya lebih besar daripada ukuran induk betina. Induk yang sudah siap dipijahkan usianya kurang lebih lima tahun. Selama berada di kolam perawatan, induk-induk ikan hendaknya diberikan pakan yang baik untuk mempercepat proses pematangan gonad, yaitu berupa cumi-cumi, ikan rucah, dan juga pelet dengan kandungan nutrisi vitamin dan protein.
- Proses pemijahan kerapu
Pada umumnya, kolam yang dipakai untuk memijah ukurannya tidak terlalu besar. Di dalam kolam tersebut bisa kita masukkan beberapa indukan yang telah siap untuk memijah. Perbandingan jumlah indukan yang ideal, yaitu satu induk jantan dan tiga induk betina. Ikan kerapu biasanya akan memijah pada malam hari, sekitar pukul satu malam, lalu di pagi harinya telur bisa langsung kita panen.
- Proses penetasan dan pemeliharaan kerapu
Setelah telur didapatkan, kita masukkan ke dalam kolam penetasan dan pemeliharaan. Sebaiknya, kolam penetasan berada di dalam ruangan dan memiliki suhu yang ideal, yakni sekitar 29 derajat Celcius. Hanya dalam 19 jam, telur-telur ikan akan menetas menjadi larva kerapu arternia dan rotifera. Pemeliharaan dilakukan dengan selalu menjaga kebersihan air dan kolam, memerhatikan suplai udara di dalam air, serta dengan pemberian pakan berupa nannochioropsis sp. Setelah larva berumur sekitar 45 hari, kita pindahkan ke kolam pendederan dan dipelihara hingga menjadi bibit.