Pertanianku – Udang Galah merupakan salah satu jenis udang yang termasuk dalam spesies Macrobrachium rosenbergi. Udang galah memiliki ciri-ciri fisik yang lebih besar dari jenisudang lainnya. Udang galah biasanya hidup di daerah perairan air tawar yang dangkal. Udang galah termasuk dalam filum Arthropoda kelas Crutacea bangsa Decapoda dan suku Paleamonidae.
Udang galah umumnya hidup di daerah perairan air tawar.Udang galah memiliki ciri khas yaitu memiliki kelapa yang berbentuk kerucut, restrum melebar pada bagian ujungnya, bentuk udang galah memanjang dan melengkung ke atas.Pada bagian atas udang galah terdapat gigi seperti gergaji berjumlah dua belas buah dan bagian bawah sebelas buah.Udang galah jantan biasanya memiliki ciri-ciri seperti memiliki tubuh besar dan kuat serta mempunyai capit yang besar dan tubuh yang panjang. Bagian perutnya lebih ramping dari pada udang galah betina. Kepala udang galah jantan terlihat lebih besar dibandingkan dengan udang galah betina. Alat kelamin udang galah jantan terdapat pada pangkal kaki udah galah galah yang kelima.
Sebagaimana jenis hewan lain yang termasuk dalam famili Palamonidae, udang galah mempunyai badan yang terdiri atas bagian kepala dan dada (cephalotorax), badan (abdomen), dan ekor (uropoda). Kulit keras membungkus area cephalotorax dengan rostrum atau tonjolan karapas bergerigi yang terletak di area kepala. Rostrum pada bagian atas berjumlah 11–13 buah dan bagian bawah berjumlah 8–14 buah.
Udang jantan mempunyai kaki jalan yang tumbuh dengan ukuran yang cukup besar dan panjang. Panjang pasangan kaki tersebut bisa mencapai 1,5 kali panjang badan udang galah itu sendiri. Pasangan kaki jalan ini bisa digunakan sebagai pembanding antara udang galah betina dan jantan karena ukuran kaki jalan udang galah betina relatif lebih pendek dan kecil. Berikut telnik pembibitan udang galah.
- Seleksi induk udang galah
Hal pertama yang harus dilakukan untuk pembibitan udang galah adalah mendapatkan hasil benih udang galah dengan kualitas tinggi, pemijahan harus dilakukan dengan induk yang berkualitas pula. Induk udang galah sebaiknya dipilih dengan beberapa persyaratan. Induk dipilih dengan umur antara 8–20 bulan. Induk betina dipilih dengan ukuran minimal 40 gram sementara induk jantan dipilih dengan ukuran minimal 50 gram.
Induk dari pembibitan udah galah harus dipilih dari udang galah yang sudah matang telur paling tidak dua kali dengan jumlah telur yang dihasilkan cukup banyak. Udang galah yang cocok dijadikan indukan adalah udang galah dengan badan yang bersih dan bebas dari berbagai kotoran termasuk parasit. Indukan juga sebaiknya dipilih dari udang dengan tipe pertumbuhan yang cepat.
- Perawatan indukan
Induk jantan dan betina dalam proses perawatan induk harus dipelihara di tempat terpisah. Tempat pemeliharaan udang galah indukan berupa bak atau kolam perawatan yang terbuat dari beton dengan kedalaman 80–100 cm. Kepadatan udang galah dalam setiap meter perseginya hanya empat ekor. Pada tahap ini, pemberian pakan berupa pelet dilakukan sebanyak 5% dari berat udang galah. Pelet yang dipilih mengandung 30% protein.
- Pemijahan
Udang galah secara alami siap memijah sepanjang tahun dan biasanya terjadi pada malam hari. Udang galah yang siap pijah terlihat dari warna merah oranye gonad yang menyebar ke seluruh bagian hingga bagian cephalotorax. Pemijahan biasanya diawali dengan pergantian kulit pada udang galah betina. Proses perkawinan induk baru dimulai saat udang galah betina sudah kembali ke keadaan semula.
Proses pemijahan dilakukan dalam kolam pemijahan dari tanah, bak beton, serat kaca, maupun akuarium dengan kepadatan empat ekor setiap meter perseginya dengan komposisi jantan dan betina 1:3. Proses pemijahan biasanya terjadi selama 21 tahun dan selama proses ini, pelet yang mengandung 30% protein diberikan empat kali sehari berat sejumlah 5% dari berat udang galah.
- Penetasan
Proses penyortiran induk dilakuan dengan memilih induk yang memiliki telur berwarna abu-abu dan kemudian diberi perlakuan dengan merendam induk tersebut ke dalam larutan Methylene Blue dengan ukuran 1,5 mg per liter selama 25 menit. Dalam proses penetasan telur udang galah, kolam penetasan dan pemeliharaan diisi dengan air payau dengan salinitas 3–5 ppt. Untuk setiap bak dengan ukuran 1x1x0,5 meter persegi, 25 ekor induk dimasukkan. Agar kulitas air terjaga, makanan yang diberikan berupa potongan kecil kentang, ubi, atau singkong. Telur akan menetas setelah 6–12 jam dengan suhu yang dijaga pada 28–30°C.
- Perawatan larva
Larva udang galah dipelihara dalam bak bulat. Ukuran pakan harus disesuaikan dengan ukuran mulut larva. Pada hari ketiga setelah menetas, Nauplii artemia diberikan sebagai pakan setiap tiga jam. Pada fase ini, salinitas air dijaga pada level 10–12 ppt dan 25–50% air diganti setiap harinya. Sebelumnya, media ini harus dibersihkan dengan disiphon.
Larva tersebut akan berkembang menjadi juvenil atau juwana. Pada fase ini, salinitas air diturunkan hingga 0 ppt secara bertahap. Setelah menjadi juwana, udang galah bisa dipindahkan dari kakaban ke kolam pembesaran.