Teknik Tepat Pemijahan Lele Sangkuriang

Pertanianku – Pemijahan merupakan sebuah proses pengeluaran sel telur dari induk betina dan sperma oleh induk jantan yang kemudian diikuti dengan pembuahan. Pemijahan adalah sebagai salah satu aspek dari reproduksi pada hewan seperti ikan.

Teknik Tepat Pemijahan Lele Sangkuriang

Penambahan populasi ikan tergantung dari kondisi tempat telur dan larva ikan yang kelak akan berkembang. Oleh karena itu, proses pemijahan harus dilakukan secara benar agar dapat menghasilkan larva/benih ikan.

Beberapa aspek penting pada saat proses pemijahan antara lain tempat yang cocok, serta waktu dan kondisi yang harus disesuaikan. Pemijahan setiap ikan pasti berbeda. Hal ini tergantung pada habitat dari pemijahan itu. Untuk melangsungkan populasinya, pemijahan terjadi minimum satu kali dalam satu siklus hidup ikan.

Proses pemijahan dapat dilakukan oleh manusia atau yang biasa disebut dengan pemijahan buatan. Pemijahan yang dilakukan oleh manusia memerlukan keterampilan dan ketelitian dalam pengerjaannya dan tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Misalnya, dalam proses pemijahan secara buatan pada lele. Induk betina disuntik terlebih dahulu dengan menggunakan kelenjar hipofisa atau hormon perangsang, begitu sudah mencapai waktu 8—10 jam urut perut betina supaya telurnya keluar. Sementara itu, untuk lele jantan diambil spermanya.

Berikut beberapa langkah dalam proses pemijahan buatan yang dilakukan manusia. Alat-alat yang digunakan atau dibutuhkan dalam proses pemijahan lele sangkuriang:

  • Wadah atau mangkuk plastik atau kaca
  • Kertas tisu
  • Pinsetsodium klorida 0,9%/cairan infus
  • Pisau
  • Bulu ayam
  • Gunting
  • Suntikan
  • tempat penetasan telur lele, yakni aquarium/bak fiberglass/bak terpal plastik

Semua peralatan harus dalam keadaan bersih dan steril. Untuk kondisi air, harus bersih dan jernih. Isi kolam dengan air tersebut hingga mencapai ketinggian 30—40 cm.

Berikut langkah-langkah pemijahan buatan.

Ada beberapa langkah-langkah dalam proses pemijahan buatan:

  • Sipakan induk lele jantan yang akan diambil spermanya, lalu pilih jantan yang benar-benar telah siap kawin. Indukan jantan berumur lebih dari 1 tahun, berkelamin panjang, dan di ujungnya berwarna merah. Bedah perut indukan jantan membujur, lalu ambil kantong sperma yang berbentuk pipih dan memanjang berwarna putih susu. Keluarkan kantong sperma dengan gunting dan tampung dalam mangkuk.
  • Keluarkan sel telur induk betina dengan cara mengurut perut lele ke arah kelaminnya, kemudian tampung telur lele ke dalam mangkuk. Ciri induk betina yang siap kawin ialah perut besar dengan alat kelamin bengkak memerah.
  • Campurkan sel telur dengan sperma dalam mangkuk, lalu potong kantung sperma dengan gunting dan aduk sedikit demi sedikit, aduk perlahan dengan bulu ayam dan campurkan air bersih supaya encer dan merata.
  • Masukkan telur lele yang sudah dicampur dengan sperma ke dalam kolam penetasan, lalu tebar perlahan dengan bulu ayam.
  • Dan yang terakhir pasang aerator ke dalam kolam penetasan. Aerator jangan terlalu kencang dan jangan terlalu kecil.