Pertanianku – Keprihatinan terhadap petani yang sering kesulitan mengaplikasikan pupuk membuat sekelompok mahasiswa dari Universitas Brawijaya (UB), Malang, ini membuat inovasi yang dapat mempermudah pekerjaan petani untuk melakukan tebar pupuk. Teknologi ini memudahkan petani dalam menebarkan pupuk, baik berbentuk granul maupun cair.

Sekelompok mahasiswa tersebut, yakni Intan Avionita, Sri Mursidah, Adi Mas Sulthon, Zunanik Mufidah, dan Sujatmiko menciptakan alat yang dapat diaplikasikan untuk penebaran pupuk yang praktis dengan harga yang cukup terjangkau.
Teknologi pemupukan berbasis spring valve (katup pegas) ini memungkinkan petani mengatur jumlah pengeluaran pupuk, disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Produk inovasi bernama Enchis (Enricher Portable Applications) ini menggunakan galon air mineral sebagai tangki penampung pupuk.
Selang yang dihubungkan ke tangki dengan batang aplikator berbentuk seperti senapan api yang berfungsi mengeluarkan pupuk.
“Selain galon mineral, kami juga memakai tangki berbahan stainless steel. Tangki didesain seperti tas ransel dan dilengkapi spons pada bagian punggung sehingga lebih ergonomis,” papar Intan, seperti melansir dari Okezone.
Alat ini juga sangat mudah digunakan ini dikendalikan oleh spring valve yang dipasang pada ujung batang aplikator dan dimanfaatkan sebagai pengatur pengeluaran pupuk.
Jika ingin menggunakannya, petani cukup menarik pemicu batang aplikator, maka pegas pada spring valve akan meregang dan membuka pintu katup sehingga pupuk dapat keluar karena gaya gravitasi bumi.
Dan, jika pemicu dilepaskan, maka pegas akan kembali menutup pintu katup sehingga pupuk akan berhenti keluar.