Pertanianku — Mangga merupakan salah satu tanaman musiman yang rata-rata akan berbuah hanya sekali dalam setahun. Pada saat musim buah raya (on-season), harga buah menjadi sangat murah, misalnya arumanis yang biasanya Rp10.000/kg akan turun menjadi Rp2.000/kg. Nah, untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan teknologi pembuahan mangga di luar musim (off-season).

Teknologi pembuahan mangga off-season yang direkomendasikan adalah menggunakan pendekatan teknik budidaya secara komprehensif, gabungan dari teknik pemangkasan, pemupukan dan penggunaan zat pengatur tumbuh. Tahapan teknik pembuahan mangga off-season tersebut sebagai berikut.
1. Pemangkasan cabang
Pemangkasan cabang dilakukan segera setelah buah dipanen, yaitu dengan membuang cabang/ranting yang tidak bermanfaat. Selain itu, tajuk bagian atas, yaitu ujung ranting (terminal) dipangkas mundur satu ruas untuk mempertahankan ketinggian tanaman yang optimal, sekira 3 meter dari permukaan tanah.
2. Pemupukan setelah musim panen
Pemberian pupuk setelah panen penting agar ketersediaan unsur hara dalam tanah tercukupi sesuai dengan kebutuhan tanaman sehingga pertumbuhan dan produksinya tetap optimal. Pupuk kandang diberikan satu minggu sebelum buah dipanen.
Selanjutnya, pupuk buatan seperti NPK, ZA, KCL, atau NCl segera diberikan setelah panen buah ketiga. Jenis pupuk ini dicampur dan diberikan secara melingkar 1—1,5 m dari tanaman. Lalu, pupuk buatan 2, yaitu NPK diberikan secara melingkar seperti pemberian pupuk buatan pertama pada saat bakal buah sebesar biji kacang tanah.
3. Aplikasi zat pengatur tumbuh (ZPT)
Zat pengatur tumbuh yang digunakan untuk merangsang pembungaan tanaman mangga adalah paklobutrazol. Tujuan dari pemberian ZPT ini ialah untuk menghentikan pertumbuhan vegetatif tanaman. Tanaman mangga yang akan diberi ZPT harus dalam kondisi sehat, tidak sedang tumbuh tunas (flush) dan sudah berproduksi (tanaman produktif). Teknik pemberian ZPT paklobutrazol ada dua cara, yaitu dikocorkan mengelilingi batang (drenching) dan diinjeksikan ke batang.