Pertanianku — Salah satu penyakit yang kerap membuat petani kakao merugi adalah busuk buah kakao. Penyakit ini disebabkan oleh jamur pathogen Phytophthora palmivora (P. palmivora) yang menyebabkan buah kakao menjadi busuk. Penyakit ini bisa diatasi dengan teknologi pengendalian terpadu yang diciptakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian.

P.palmivora dapat menyerang beberapa bagian tanaman seperti daun, pangkal batang, batang, ranting pucuk, bantalan bunga, dan buah. Jamur ini bisa menyerang pohon kakao pada berbagai tingkatan umur, mulai dari pembibitan hingga pohon yang sudah menghasilkan buah.
Intensitas serangan jamur P. palmivora cukup tinggi di daerah dengan tingkat curah hujan tinggi, serangannya bisa mencapai 85 persen. Jamur pathogen ini bisa mengurangi hasil produksi kakao dunia sebesar 10—30 persen, sedangkan untuk produksi di Indonesia bisa berkurang hingga 15—35 persen.
Jamur P. palmivora cukup sulit untuk dikendalikan dan biasanya bertahan hidup dalam bentuk miselium dan klamidospora pada bagian tanaman yang sudah terinfeksi. Pengendalian penyakit busuk buah kakao harus dilakukan secara terpadu. Berikut ini beberapa komponen teknologi pengendalian yang mampu menurunkan intensitas serangan jamur pathogen tersebut.
Sanitasi kebun
Sanitasi kebun yang terjaga dengan baik dapat meminimalisir serangan jamur P. palmivora. Anda harus menghilangkan sumber inokulum pathogen dari kebun dengan cara mengubur bagian tanaman yang terinfeksi jamur tersebut. Anda juga bisa mendekomposisi bagian tanaman yang sudah terinfeksi menjadi pupuk organik.
Pemangkasan pemeliharaan
P.palmivora dapat berkembang biak jika kelembapan kebun cukup tinggi. Untuk mencegah munculnya jamur yang menyebabkan penyakit busuk buah, lakukan pemangkasan pemeliharaan secara rutin.
Gunakan mikroorganisme antagonis
Jamur antagonis seperti Trichoderma viride sudah terbukti efektif mampu menekan angka pertumbuhan P. palmivora pada pembibitan. Jamur antagonis tersebut termasuk biofungisida yang berfungsi utnuk menghambat perkembangan penyakit busuk buah.
Gunakan fungisida nabati
Anda bisa menggunakan minyak cengkih dan serai wangi yang sudah terbukti ampuh menurunkan intensitas serangan jamur.
Gunakan asap cair
Gunakan asap cair sebagai senyawa antimikroba yang bisa digunakan untuk mengendalikan pathogen tanaman. Asap cair tersebut bersasal dari tempurung kelapa yang dibakar. Penggunaan asap cair ini sangat mudah digunakan karena bahan bakunya cukup melimpah.
Teknologi pengendalian penyakit busuk buah kakao yang dilakukan secara terpadu bisa menurunkan tingkat serangan di kebun hingga sebesar 80 persen.