Pertanianku — Sorgum menjadi salah satu bahan pangan yang sangat berpotensial karena kandungan gizinya tidak kalah dengan bahan pangan yang lebih populer seperti beras. Belakangan ini sorgum mulai digencarkan oleh pemerintah untuk diversifikasi pangan. Salah satu terobosan yang sedang disosialisasikan ialah penggunaan teknologi uap panas untuk menghindari kerusakan serta memperpanjang daya simpan sorgum.

Biji sorgum melekat pada bagian malai dan tidak memiliki pelindung kelobot atau polong seperti jagung atau kedelai. Kondisi tersebut menyebabkan sorgum sangat rentan hilang saat menjelang panen karena serangan hama seperti jamur, burung, atau serangga. Apalagi, jika panen terjadi pada musim hujan, akan makin banyak sorgum yang rusak sehingga hasil panen menurun.
Teknologi uap panas bersifat sederhana dengan peralatan yang mudah didapatkan oleh petani. Alat tersebut bisa dibuat di bengkel-bengkel sederhana yang ada di desa.
Alat-alat yang dibutuhkan untuk membuat teknologi uap panas adalah alat pemanas untuk memanaskan air dengan suhu konstan secara merata, suhu yang digunakan kisaran 65—70 persen. Selanjutnya, sorgum dalam bentuk malai disortasi dan dimasukkan ke alat pemanas. Diamkan sorgum selama 35 menit.
Malai sorgum yang sudah dipanaskan diangkat, lalu diangin-anginkan di tempat yang terbuka di atas bambu atau dus. Malai tersebut bisa dibiarkan sambil menyiapkan proses penanganan pengolahan sorgum selanjutnya
Teknologi ini cukup mudah untuk digunakan oleh petani sehingga mereka dapat mempertahankan bentuk malai dalam jangka waktu yang lebih lama.
Kandungan protein di dalam sorgum terbilang lebih tinggi dibanding jagung tapi lebih rendah daripada gandum dan hanjeli. Kelebihan bahan pangan ini ialah kandungan senyawa antioksidan yang dapat mendukung diversifikasi pangan fungsional.
Karakterisitik fisikokima tepung sorgum bisa mensubstitusi tepung terigu sehingga berpotensi menggantikan gandum sebagai bahan baku olahan pangan. Sorgum juga bisa digunakan untuk industri gula dan bioethanol.
Saat ini pemerintah telah menghasilkan beberapa varietas sorgum dengan kandungan tannin yang lebih rendah.
Kelebihan lain dari sorgum ialah mudah dibudidayakan sehingga petani mampu memanfaatkan lahan-lahan suboptimal untuk menanam sorgum.