Pertanianku – Jangan mengaku sebagai orang Indonesia jika belum mengonsumsi telur asin. Telur yang diolah secara tradisional ini biasanya menggunakan telur bebek. Telur asin diolah dengan cara penggaraman. Kira-kira seperti apa ya tahapan pembuatannya?

Terdapat sejumlah metode penggaraman yang biasa digunakan dalam pembuatan telur asin. Pertama, metode perendaman dengan larutan air garam. Kedua, metode perendaman dengan adonan garam. Ketiga, metode pemeraman telur dengan campuran garam, batu bata, dan abu gosok.
Ketiga metode tersebut akan menghasilkan cita rasa asin saja. Apabila proses penggaraman tidak optimal, akan menyebabkan terciumnya bau amis dan bau busuk pada telur. Untuk mengatasi hal tersebut, penggaraman untuk telur asin dapat menggunakan asap cair (liquid smoke).
Asap cair yang digunakan pada proses penggaraman dapat mempertahankan asam lemak dalam telur, termasuk omega-3 sehingga telur yang dihasilkan mengandung omega-3 yang tinggi. Selain itu, proses penggaraman oleh asap cair dapat menurunkan kadar air pada putih telur dan kuning telur.
Kelembapan kuning telur yang menurun akan meningkatkan kepadatan kuning telur sehingga akan menghilangkan bau busuk dan amis dari telur. Asap cair juga memiliki sifat anti-oksidatif dan dapat digolongkan sebagai anti-oksidan alami yang dapat memberikan cita rasa spesifik dan lebih enak.
Cara perendaman dengan menggunakan asap cair sama saja dengan metode yang lain. Telur yang kulitnya sudah dibersihkan, kemudian direndam dengan campuran garam dan asap cair di dalam wadah tertutup rapat selama sekitar 12 hari.
Cara ini dianggap lebih mudah dan juga akan menjadikan telur asin memiliki cita rasa yang lebih enak dan lebih sehat.