Pertanianku — Lada merupakan salah satu kekayaan rempah-rempah Indonesia yang sempat memikat hati para bangsa Eropa untuk datang ke Indonesia. Lada terkenal dengan efek yang menghangatkan tubuh. Tanaman ini biasa digunakan sebagai bumbu masakan. Pohon lada berbentuk pohon semak yang memanjang dan dapat dibudidayakan sebagai lada perdu.
Buah lada sendiri tidak memiliki tangkai, berbiji tuggal, berbentuk bulat, dan berdaging. Diameter buah sekitar 4—6 mm. Kulit buah yang masih muda berwarna hijau, dan ketika sudah masak akan berwarna merah. Panjang malai buah dapat mencapai 15 cm dan minimal 5 cm.
Pohon lada tumbuh subur di tanah Indonesia dengan iklim yang tropis. Lada dapat tumbuh dengan baik di daerah yang bercurah hujan antara 2.000—3.000 mm/tahun atau rata-rata 2.300 mm/tahun. Suhu yang dapat mendukung pertumbuhan pohon lada berkisar 20—34°C.
Kisaran suhu yang terbaik sebesar 21—27°C pada pagi hari, 26—32°C pada siang hari, dan 24—30°C pada sore hari. Lada dapat tumbuh dengan baik di tempat yang memiliki tingkat kelembapan tinggi sekitar 50—100 persen.
Pada umumnya, tanaman lada dapat tumbuh dengan baik pada jenis tanah podsolik, andosol, latosol, dan granosol dengan tingkat kesuburan dan sistem drainase yang baik. Produktivitas tanaman lada juga dipengaruhi oleh kedalaman air tanah.
Sebenarnya, kedalaman air tanah yang ideal tidak dapat dengan mudah ditentukan. Namun, air tanah yang mempunyai kedalaman hanya sekitar 0,5 cm di bawah permukaan tanah tidak dapat mendukung pertumbuhan tanaman lada. Untuk memperoleh kedalaman air tanah, Anda dapat menanam pohon lada di bedengan dengan ketinggian minimal 15 cm dan di sekeliling perkebunan dibuatkan selokan buatan dengan kedalaman 50 cm.
Mengingat lada merupakan pohon semak yang merambat, sebelum ditanam, Anda harus menyiapkan tiang panjat dari tanaman hidup atau tanaman yang sudah mati. Pembibitan dapat dilakukan secara generatif dan vegetatif. Namun, para petani lada biasanya lebih menggunakan cara setek (vegetatif) karena dinilai lebih praktis dan efisien. Bibit yang dihaslkan dari setek pun memiliki sifat yang seragam.
Bibit bisa diambil dari pohon yang sudah berumur dua tahun dan sudah mengalami pemangkasan pertama di umur 8—10 bulan dan pemangkasan pada umur 18—20 bulan.