Pertanianku – Untuk memenuhi kebutuhan broiler akan air yang baik, diperlukan tempat minum dengan jumlah yang cukup dan kondisi yang baik. Ada dua tipe tempat minum broiler, yaitu sistem terbuka dan tertutup.
- Sistem terbuka
Tepat minum sistem terbuka adalah tempat minum yang paling banyak digunakan oleh peternak broiler karena lebih mudah dalam perawatan serta harganya yang relatif murah. Kelemahannya adalah air bisa terkontaminasi kuman yang berasal dari debu kandang dan kotoran/sekam yang masuk ke tempat minum. Tempat minum terbuka terdiri atas tempat minum manual (galon) dan tempat minum otomatis (automatic bell drinker).
a) Tempat minum manual (galon)
Galon terdiri atas 2 bagian, yaitu bagian tabung dan piringan. Tempat minum ini ada 2 macam, yaitu volume 7 l dan 3 l. Galon berukuran kecil (3 l) dipakai sampai DOC berumur tujuh hari. Setelah itu, diganti dengan volume (7 l). Sebenarnya bisa saja langsung menggunakan ukuran besar, tetapi piringannya harus diberi kerikil untuk menghindari DOC masuk ke dalam wadah air minum.
Keunggulannya adalah harganya yang relatif murah dan mudah dalam perawatan. Namun, kelemahan dari tempat minum jenis ini adalah perlunya penanganan yang lebih, terutama saat mencuci. Hal itu karena bagian dalam tabung juga harus dibersihkan. Selain itu, tempat minum galon mudah sekali kotor tercampur sekam dan mudah tercecer sehingga sekam cepat basah.
b) Tempat minum otomatis (automatic bell drinker)
Air minum pada tempat minum otomatis berasal dari toren (bak penampungan) sehingga air akan selalu tersedia selama toren terisi air. Cara membersihkannya hanya pada permukaan luarnya saja dengan cara dilap. Namun, kotoran/sekam bisa masuk ke dalam air minum. Kelebihan tempat minum otomatis adalah mudah dalam pembersihan, air minum tidak banyak tercecer, praktis, dan mudah. Kelemahannya adalah biaya investasi relatif lebih mahal dan memerlukan perawatan yang teliti.
- Sistem tertutup (nipple)
Nipple adalah tempat minum otomatis yang biasa digunakan di kandang close house, terutama breeding. Nipple berbentuk memanjang seperti pipa, lalu air minum keluar dari pipa yang menjulur ke bawah dan akan keluar air jika disentuh paruh ayam. Kelebihannya adalah air minum tidak terkontaminasi kotoran, lebih mudah dalam pemberiannya, tidak boros air, dan tidak perlu dibersihkan setiap hari.
Kelemahannya adalah memerlukan investasi tinggi dan perawatan yang baik. Selain itu, diperlukan pengamatan secara teliti untuk memastikan semua nipple berfungsi dengan baik.
Ada dua jenis tempat minum nipple yang umum digunakan, yaitu nipple dengan aliran berkecepatan tinggi (80—90 ml/menit) dan kecepatan aliran rendah (< 80 ml/menit). Nipple dengan kecepatan tinggi, bagian ujungnya akan keluar butiran air dan di bawahnya ada sejenis cangkir untuk menampung tumpahan air jika terjadi kebocoran. Nipple dengan kecepatan rendah tidak dilengkapi sejenis piringan di bawahnya karena tekanannya diatur sedemikian rupa untuk mempertahankan aliran air agar sesuai dengan jumlah air yang dibutuhkan broiler.
Nipple harus disesuaikan dengan tinggi badan broiler. Broilerharus diupayakan agak menghadap ke atas dan jangan sampai membungkuk, sedangkan kakinya harus selamanya rata dengan lantai. Disarankan agar tidak lebih dari 12 ekor/nipple. ayam broiler tidak boleh berjalan lebih dari 3 m untuk mendapatkan air minum.
Sumber: Buku Ayam Broiler, 22 Hari Panen Lebih Untung