Pertanianku — Sebagian orang memercayai pengobatan penyakit dengan menggunakan herbal. Namun, benarkah tempuyung dapat menyembuhkan batu ginjal?

Tempuyung adalah jenis herbal yang tumbuh bebas di alam dan dapat dengan mudah ditemukan, terutama di tempat yang tidak terkena paparan sinar matahari. Tempuyung sebagai bahan dalam pengobatan tradisional telah lama digunakan. Bahkan, saat ini ekstrak daun dari tanaman ini pun telah dijadikan komponen dasar dari obat dokter.
Tempuyung memiliki ciri khas yang mudah dikenali, yaitu pada daunnya. Daun tempuyung merupakan daun tunggal yang berbentuk lonjong dengan ujung runcing. Daun tempuyung berwarna hijau keunguan dengan permukaan yang Iicin, tepi yang berombak, bergerigi, dan tidak beraturan.
Tanaman ini sudah lama digunakan sebagai obat tradisional, terutama untuk penyakit batu ginjal karena sifatnya yang diuretik (peluruh). Prestasi tempuyung sebagai peluruh batu ginjal tidak perlu diragukan lagi. Sebab, banyak penelitian yang meriset tentang khasiat tanaman ini.
Kandungan kalium dalam jumlah tinggi pada tempuyung membuat batu ginjal yang berupa kalsium karbonat tercerai berai hingga larut ke dalam urine. Salah satu penelitian yang cukup berpengaruh dilakukan oleh Prof. Sarjito dari UGM pada 1963.
Beliau merendam batu ginjal seseorang dalam rebusan daun tempuyung dengan suhu kamar 37°C. Batu ginjal ini beliau perlakukan dengan dua cara yang berbeda, ada yang digoyang-goyang seperti layaknya tubuh manusia, ada juga yang beliau biarkan diam.
Setelah itu, batu ginjal tersebut ditimbang. Kalsium yang ada pada larutan pun diukur. Hasilnya menunjukkan bahwa bobot batu ginjal tersebut berkurang, baik yang digoyang maupun yang diam.
Di samping itu, tempuyung juga mengandung berbagai mineral dan senyawa aktif membuat tempuyung juga mampu mengatasi aneka penyakit lainnya. Kandungan-kandungan tadi lebih banyak terdapat pada daunnya.
Daun tempuyung mengandung ion-ion mineral seperti silika, kalium, magnesium, dan natrium. Daun tempuyung juga mengandung senyawa organik seperti flavanoid (kaempferol, luteolin-7-0 glukosida, dan apigenin-7-0-glukosida), taraksasterol, inositol, serta kumarin (skepoletin), dan asam fenolat (sinamat, kumarat, dan vanilat).
Dengan kandungan tersebut, tempuyung mampu mengatasi berbagai masalah kesehatan seperti menetralkan dan melancarkan peredaran darah, melancarkan buang air kecil, menurunkan panas, serta penawar racun.
Tempuyung juga bersifat antiradang sehingga bisa digunakan untuk mengobati radang saluran kencing hingga radang usus. Selain itu, tempuyung juga berkhasiat mengurangi bengkak yang menjadikan tanaman ini juga bisa digunakan untuk mengobati bisul dan wasir.