Temuan Jarum di Buah Stroberi, Seorang Wanita Ditahan

Pertanianku — Pada September lalu, Australia digegerkan dengan kasus temuan jarum di dalam buah stroberi. Diberitakan AFP, kepolisian negara bagian Queensland menahan seorang wanita, yang tak diungkapkan identitasnya, pada Minggu (11/11).

buah stroberi
Foto: Pixabayrum, buah

“Penangkapan dilakukan setelah penyelidikan yang kompleks dan ekstensif dalam kasus kontaminasi buah,” kata pihak polisi dalam pernyataannya.

Kasus penemuan jarum di dalam buah stroberi pertama kali muncul setelah seorang pria harus dibawa ke rumah sakit usai mengonsumsi stroberi pada September lalu. Setelahnya, banyak bermunculan laporan hingga lebih dari 100 kasus dugaan penemuan jarum dan peniti di dalam stroberi dan buah lainnya yang dijual dalam kemasan kotak plastik di supermarket.

Merebaknya kasus ini sempat menggegerkan supermarket di Australia hingga akhirnya menarik penjualan buah stroberi dari rak mereka. Kasus temuan jarum dalam buah stroberi bahkan sempat dilaporkan terjadi di negara tetangga, Selandia Baru. Krisis tersebut juga telah membuat tumpukan buah stroberi yang gagal dijual sehingga merugikan para petani buah.

Otoritas negara bagian Queensland telah menawarkan hadiah bagi pihak yang dapat memberikan informasi mengenai kasus ini. Selain itu, pemerintah Australia memutuskan menaikkan sanksi penjara atas kejahatan serupa.

“Kepolisian Queensland telah mengoordinasikan investigasi nasional sebagai respons bersama dengan sejumlah pemerintahan, penegak hukum bahkan badan intelijen,” tambah laporan polisi.

Tidak dijelaskan lebih lanjut mengenai penangkapan wanita tersebut, termasuk tuduhan yang dijatuhkan ataupun motif di balik kasus ini. Namun, dikatakan pihak polisi, penangkapan dilakukan pada Minggu (11/11) dan tersangka akan dihadirkan di pengadilan di Brisbane pada Senin (12/11).

Jika terbukti bersalah, wanita tersebut terancam hukuman penjara maksimum hingga 15 tahun penjara. Pemerintah Australia telah menambah sanksi hukuman bagi pelaku gangguan terhadap buah-buahan dari awalnya 10 tahun menjadi 15 tahun setelah merebaknya kasus ini.