Tepung Mocaf, Sumber Pangan Potensial Pengganti Nasi

Pertanianku Tepung mocaf merupakan produk yang dihasilkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan). Tepung ini dihasilkan dari teknologi produksi dan diversifikasi sumber karbohidrat. Perkembangan tepung dilakukan guna memenuhi kebutuhan karbohidrat masyarakat Indonesia selain beras.

tepung mocaf
foto: unsplash

Ada banyak bahan pangan selain beras yang sangat berpotensial untuk digunakan sebagai sumber energi, seperti ubi kayu, jagung, dan umbi-umbian. Kepala Balitbangtan, Dr. Fadjry Djufry, menjelaskan bahwa pangan karbohidrat tidak bisa hanya bertumpu pada beras. Sudah saatnya masyarakat mulai melirik produk diversifikasi nasi dari bahan lain dengan rasa yang hampir sama.

“Biodiversitas amat penting, hampir semua tepung sudah dikuasai teknologinya,” kata Fajdry seperti dikutip dari laman litbang.pertanian.go.id.

Peneliti dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB Pascapanen) Balitbangtan, Misgiyarta, menjelaskan bahwa ubi kayu atau yang lebih dikenal singkong merupakan tanaman paling potensial untuk dijadikan sumber pangan lokal karena produktivitasnya yang tinggi.

Di tanah yang subur, beberapa varietas ubi kayu memiliki tingkat produktivitas hingga mencapai 50 ton/hektare dan bisa tumbuh produktif di tanah marjinal.

“Tanaman ubi kayu juga tersebar di seluruh Indonesia. Masyarakat telah mengenal teknologi budidaya maupun pengolahan pada tingkat sederhana. Karena itu, ubi kayu juga bisa mendukung kemandirian pangan karena sangat cocok di ekosistem Indonesia,” jelas Misgiyarta.

Pada 2014, produksi ubi kayu di Indonesia mencapai 23 juta ton. Namun, seiring berjalannya waktu, produksi ubi kayu terus menurun. Pada 2018, produksi ubi kayu hanya sebesar 16 juta ton. Penurunan yang terjadi disebabkan oleh luasan lahan produktif semakin berkurang.

Tepung yang terbuat dari singkong memiliki sifat yang kurang disukai oleh konsumen sehingga nilai ekonominya rendah. Oleh karena itu, Balitbangtan mengembangkan teknolgi produksi mocaf dengan memperbaiki beberapa parameter kualitas tepung singkong.

Teknologi tersebut adalah pembuatan tepung singkong yang dimodifikasi secara biologi yang terdiri atas bahan pembawa dan bahan aktif bakteri asam laktat. Teknologi mocaf atau modified cassava flour yang dikembangkan oleh Balitbangtan bisa membuat tepung singkong tidak bau, meningkatkan derajat putih, mengurangi rasa pahit, meningkatkan elastisitas, dan meningkatkan daya kembang.