Pertanianku — Sambiloto memiliki nama Jawa paitan, nama Latin Andographis paniculata, dan nama India kalmegh. Sambiloto adalah salah satu tanaman yang sering digunakan oleh nenek moyang untuk menurunkan kadar gula darah. Selain itu, sebenarnya masih banyak manfaat sambiloto untuk kesehatan.
Senyawa aktif dari sambiloto di antaranya andrographolide, diterpene lactone, andrographide, neoandrographolide, deoxy-didehydroandrographolide, deoxy-oxoandrographolide, deoxyandrographolide, dan dideoxy-andrographolige. Berikut ini beberapa manfaat sambiloto untuk mengobati berbagai penyakit.
- Obat diabetes
Daun sambiloto mengandung laktone yang terdiri atas deoksiandrografolida, andrografolida, neoandrografolida, deoksi, didehidroandrografolida, dan homo andrografolida. Sambiloto juga kaya flavonoid, alkana keton, aldehida, mineral (kalium, natrium, kalsium), asam kersik, dan damar. Aneka flavonoid seperti pelometoksiflavon, andrografin, dan panikulin juga terdapat pada bagian akar.
Andrografolida senyawa aktif dan paling dominan. Berdasarkan penelitian, senyawa itu berkhasiat sebagai obat diabetes. Mekanismenya dengan meningkatkan kadar betaendorfin dalam plasma. Andrografolida juga bermanfaat untuk menurunkan aktivitas pembentukan glukosa dari senayawa-senyawa nonkarbohidrat seperti piruvat dan laktat. Dengan begitu kadar gula darah pasien dapat dikendalikan.
- Meningkatkan kekebalan tubuh dari bakteri (hepatoprotektor)
Senyawa aktif andrografolida juga terbukti bermanfaat melindungi hati dari 52% penyakit beracun alias hepatoportektor. Aneka jenis bakteri penyebab penyakit seperti Staphylococcus auereus, Pseudomonas, Shigela dysentriae, dan Escheria coli juga mati ketika terpapar ekstrak sambiloto.
Pada pengujian secara in vitro, air rebusan sambiloto merangsang daya fagitosis sel darah putih sehingga meningkatkan kekebalan tubuh. Andrografolida terbukti menurunkan demam yang ditimbulkan oleh pemberian vaksin yang menyebabkan panas pada kelinci.
Pasien yang diberikan ekstrak sambiloto mengalami penurunan kadar serum bilirubin, alkali fotstatase, SGOT, dan SPGT hingga masuk ke angka normal. Bilirubin adalah suatu pigmen empedu hasil pemecahan hemoglobin.
- Obat radang
Sambiloto masih memiliki beberapa efek farmakologi seperti antiradang, antikanker, antibakteri, dan penurunan tekanan darah. Untuk membuktikan manfaat antiradang dibuatlah satu percobaan secara in vitro menggunakan Bacillus calnette-Guein (BCG)-induced marcophage.
Ekstrak metanol sambiloto juga ternyata mampu menghambat produksi nitric oxide (NO) sebagai radikal bebas yang menyebabkan proses peradangan. Uji selanjutnya menemukan bahwa senyawa andrographolide dan neondographolide-lah yang menunjukan mekanisme penghambatan NO.
- Obat kanker
Sebagai antikanker, lagi-lagi senyawa yang berperan aktif adalah andrographolide. Sel HT-29 (kanker usus) diisoloasi delam kondisi in vitro. Ekstrak methanol sambiloto difraksinasi menjadi fraksi diklorometan, pertoleum eter, dan fraksi air. Hasil pengujian menunjukkan fraksi diklorometan mengandung senyawa aktif yang berperan dalam efek antikanker dan imunostimulan.
Dari percobaan secara in vitro terhadap sel kanker didapatkan bahwa andrographolide positif menghambat perkembangan berbagai sel tumor. Senyawa ini bekerja pada fase pembelahan sel G0/G1, dengan cara menghambat siklus sel protein p27 yang sangat dibutuhkan oleh sel tumor.
- Meningkatkan antibodi
Andrografolida sebagai agen immunostimulan ditunjukkan oleh peningkatan ilmfosit dan interleukin-2. Secara tidak lagsung, ia juga mempertinggi produksi tumor nercosis factor-alpha sehingga mingkatkan aktivitas sitoktosis limfosit terhadap sel kanker. Senyawa aktif dalam daun sambiloto bekerja dengan menstimulasi produksi antibodi spesifik, meningkatkan aktivitas proliferasi, dan meningkatkan fagitosis makrofag.
Ekstrak ethanol daun sambiloto juga dicobakan terhadap jamur Trichophton mentragrophytes, Tricophyton rubrum, Epidermophytion floccosum, Candida albicans, dan Microsporum canis. Dari sini didapat hasil bahwa sambiloto memiliki sifat antibakteri.