Pertanianku – Bisnis peternakan ayam, khususnya ayam impor saat ini sedang tren dan cukup potensial jika dikembangkan secara industrial. Seperti salah satu peternak ayam aduan impor yang meraup omzet hingga ratusan juta rupiah dalam sekali musim panen. Terlebih pangsa pasarnya pun cukup menjanjikan.
Karena melihat prospeknya yang cukup bagus, salah seorang peternak ayam aduan impor adalah Dewa Mentik yang berasal dari Desa Tusan Kecamatan Banjarangkan Klungkung, Bali. Ia beternak ayam aduan impor asal Filipina. Bisnis tersebut digelutinya sejak 1996. Hingga saat ini terus berkembang dan omzet penjualan sekali panen bisa mencapai lebih dari Rp200 juta.
Maraknya aktivitas sabung ayam atau tabuh rah di Bali, membuat ayam jenis ini begitu dicari. Bahkan untuk panen ini, Dewa Mentik mengaku kesulitan untuk mengatasi pesanan. “Biasanya, umur panen ayam pertarung berkisar pada umur 6—7 bulan,” jelas Dewa, seperti dikutip Okezone (7/12).
Berbagai macam ayam aduan impor asal Filipina menjadi koleksinya. Bahkan, sejumlah kolektor yang tersebar dari kabupaten tetangga seperti Gianyar Karangasem, Denpasar, dan Tabanan menjadi langganan tetap ayam aduan hasil ternakan Dewa.
Untuk menjaga kualitas, Dewa bersama sejumlah karyawannya sangat teliti dalam menyortir ayam aduan mulai dari kecil. Terutama memilih tubuh ayam, warna bulu ayam, serta stamina dan gizi yang terus dijaga sejak ayam menetas.
Pada saat musim pancaroba seperti saat ini Dewa sangat ekstra dalam merawat ayamnya agar tidak terserang penyakit. Dewa menyiapkan berbagai macam vitamin untuk mencegah terserang penyakit yang mematikan.