Pertanianku – Air mineral merupakan minuman wajib bagi seluruh manusia. Terlebih lagi saat dehidrasi manusia cenderung akan banyak mengonumsi air mineral. Air mineral yang biasa kita minum biasanya adalah air kemasan yang banyak dijual di pasaran.
Sama halnya seperti susu, keju, atau telur, semua bahan makanan yang kita makan baiknya tak melewati masa kedaluwarsa untuk menjamin kesegarannya. Jadi, bisa memberikan manfaat sehat bagi tubuh, dan bukan sebaliknya.
Sebagaimana melansir Live Science, meskipun air mineral tak akan kedaluwarsa, botol atau gelas plastik yang digunakan untuk mengemasnya dapat mengalami kebocoran bahan kimia. Hal ini mengakibatkan air mineral yang tadinya sehat seketika terkontaminasi dan memengaruhi keseluruhan rasa air itu sendiri.
Kebocoran tersebut dapat terjadi karena beberapa hal seperti botol sudah terlalu lama (lewat masa kedaluwarsa), botol rusak, terjemur di bawah matahari, atau diisi dengan air panas.
Salah satu bahan kimia berbahaya dalam botol plastik ialah bisphenol A (BPA). Menurut FDA (Food and Drug Administration), BPA sangat sulit untuk dihindari. Sebab, BPA bisa saja masuk ke tubuh jika wadah plastik dipanaskan, tergores, rusak, atau melewati masa kedaluwarsa (terlalu lama).
BPA dianggap berbahaya, karena keberadaannya bisa mengganggu fungsi endokrin. Endokrin sendiri memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan, metabolisme tubuh, pengaturan suasana hati, dan juga berkaitan dengan fungsi seksual dan reproduksi.
Menurut FDA, saat ini kandungan BPA yang terdapat dalam kemasan makanan dianggap tidak membahayakan kesehatan orang dewasa. Namun, tetap bisa menimbulkan masalah yang serius bagi anak-anak dan bayi.
BPA dikhawatirkan bisa mengganggu sistem hormon yang mengganggu kesehatan fisik, tumbuh kembang, bahkan berpotensi memicu sikap agresif ataupun resah pada bayi.
Untuk itu, tidak ada salahnya Anda selalu waspada pada air mineral kemasan yang tercium bau ataupun rasanya menjadi aneh, itu berarti air mineral tak layak untuk dikonsumsi.