Pertanianku— Cabai merupakan jenis sayuran buah bercita rasa sangat spesifik, yaitu pedas. Di Indonesia, cabai adalah bahan pangan yang wajib ada hampir di seluruh resep masakan tradisional. Cita rasa pedas cabai sangat cocok dengan lidah orang Indonesia. Olahan produk dari cabai pun sudah sangat banyak beredar di pasaran. Tak hanya pedas, kandungan gizi cabai ternyata juga baik untuk tubuh manusia.
Pada umumnya, jenis-jenis cabai yang dikomersialkan ada beberapa golongan, yakni cabai besar, cabai kecil atau cabai rawit, dan cabai hibrida. Cabai besar atau Capsicum annum L. dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu cabai merah besar dan cabai keriting. Ukuran cabai besar biasanya sekitar 6—10 cm dengan diameter 0,7—1,2 cm.
Cabai kecil atau sering dikenal sebagai cabai rawit (Capsicum fruescens) terkenal dengan cita rasa yang lebih pedas daripada cabai besar. Cabai rawit memiliki warna kulit bervariasi.
Sementara, cabai hibrida merupakan cabai yang dihasilkan dari persilangan. Keunggulan cabai hibrida adalah tahan terhadap penyakit. Jenis cabai hibrida antara lain long chili, hero, dan paprika.
Berikut ini kandungan gizi cabai serta manfaatnya.
Kandungan kimia dari cabai
Hampir seluruh kandungan gizi cabai rawit terbilang lebih tinggi daripada cabai biasa, seperti kandungan energi, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, dan fosfor. Namun, vitamin A dan vitamin C lebih banyak terkandung pada cabai merah dan cabai hijau dibanding cabai rawit.
Senyawa kapsaisin yang memberikan rasa pedas pada cabai terkandung dalam ‘urat’ putih cabai yang merupakan tempat melekatnya biji. Oleh karena itu, tidak jarang orang yang ingin menghilangkan rasa pedas cabai membuang biji beserta urat putihnya.
Penambah nafsu makan
Tidak hanya berperan penting dalam memberi rasa pedas, kapsaisin yang bersifat stomakik mampu meningkatkan nafsu makan.
Mengurangi rasa sakit
Senyawa kapsaisin mampu merangsang hormon kapsaisin yang berfungsi untuk mengurangi rasa sakit. Oleh karena itu, tidak heran jika sakit kepala dapat diredakan dengan mengonsumsi cabai.
Pelancar lendir di tenggorokan
Cabai mampu melegakan hidung dan tenggorokan yang tersumbat oleh lendir. Oleh karena itu, mengonsumsi cabai dalam jumlah yang wajar pada saat flu dan batuk cukup direkomendasikan.
Mencegah stroke
Cabai bersifat antikoagulan sehingga mampu mencegah stroke dan penyakit jantung koroner.
Menghilangkan pegal dan ngilu akibat rematik
Kapsaisin yang terkandung dalam cabai juga ampuh untuk menghilangkan pegal dan ngilu akibat rematik. Tidak heran jika cabai digunakan sebagai bahan dasar pembuatan param kocok. Selain itu, cabai juga bersifat antiradang yang mampu mengobati bengkak dan bisul.