Pertanianku – Saat ini tren makanan Jepang membuat bisnis restoran Jepang kian menjamur di Indonesia. Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi jika sebagian besar sayuran introduksi dari Asia Timur selalu memiliki keunggulan dibanding sayuran local. Salah satunya, kyuri atau timun jepang.
Kyuri merupakan salah satu jenis mentimun yang banyak ditanam di Jepang. Seperti mentimun biasa, hanya saja kulitnya hijau tua dan aromanya lebih segar serta rasanya lebih manis. Biasanya kyuri diolah menjadi acar, campuran salad, atau sebagai hiasan makanan.
Salah seorang petani kyuri bernama Dodih yang tergabung dalam Kelompok Tani Tauhid asal Kampung Pengkolan, Kecamatan Cikidang, Lembang, Bandung, Jawa Barat, menyebutkan kyuri jauh memiliki banyak keunggulan dibanding timun lokal.
“Kelebihan pertama sudah bisa dilihat dari harga jualnya yang lebih tinggi dibanding timun lokal. Kyuri itu di pasar harganya bisa Rp10.000—Rp15.00 per kg,” katanya.
Dodih berujar, jika dibandingkan dengan timun lokal, kyuri memiliki segudang keunggulan dan kelebihan. Dari mulai tanam sampai dengan panen, kyuri dan timun lokal memiliki masa tanam yang relatif sama, yaitu sekitar 40 hari. Namun, dari segi jumlah produksi per pohon, kyuri bisa lebih besar 3—4 kali lipat.