Pertanianku – Melon merupakan salah satu buah yang banyak disukai masyarakat karena memiliki rasa manis. Melon sendiri ada 2 jenis, yaitu melon hijau dan melon kuning. Melon hijau umumnya memiliki daging dengan tekstur yang lembek dan berair. Sementara itu, melon kuning memiliki tekstur daging kering dan cenderung kering.
“Sebenarnya sesuai dengan selera masyarakat. Ada melon langsung konsumsi dan melon yang juicy. Melon kuning cocok untuk konsumsi atau dimakan langsung. Melon hijau lebih cocok untuk jus karena lebih berair, tapi bisa dimakan langsung juga. Sesuai selera,” kata Diah.
Diah mengatakan jika melon hijau memang lebih banyak di pasaran. Namun, melon ini cenderung memiliki kelemahan, yaitu cepat basi.
“Maka dari itu dilakukan penelitian agar dapat melon dengan daging yang crispy dan manis,” kata Diah. Hasilnya ada melon hidroponik yang kadar kemanisannya jauh lebih tinggi daripada melon biasa.
Selain itu, melon hidroponik yang dirawat secara intensif juga dapat tumbuh dengan beragam bentuk unik. Seperti bentuk kubus atau hati. “Kalau melon hidroponik kadar kemanisannya bisa 15—16 brix, sedangkan melon biasa hanya 10—11 brix,” tambahnya.
“Dulu melon kuning sempat ada tapi tidak laku. Lebih laku melon hijau yang agak lembek, berair, dan beraroma. Lalu berubah lagi trennya. Karena melon hijau sudah tak eksklusif dan perawatannya banyak yang asal-asalan,” ungkap Tatang.
Kini, menurut Tatang, tren justru mengarah ke melon kuning. “Melon kuning dengan daging warna oranye sekarang jadi tren. Karena dianggap eksklusif,” lanjutnya.
Tatang mengakui melon kuning menjadi lebih eksklusif karena masih jarang yang menanam dan perawatannya perlu ekstra teliti. Alhasil kualitas melon kuning lebih terjaga dan berujung harga melon kuning melambung tinggi.
Melon kuning dibanderol sekitar Rp20.000—Rp30.000 per kg. Tak sedikit melon kuning yang dibanderol harga ratusan ribu rupiah. Berbeda dengan melon hijau yang dibanderol Rp10.000—Rp15.000 per kg.