Pertanianku — Melalui penelitian yang telah dilakukan pada Balai Besar Litbang Pasca Panen Pertanian terungkap kandungan manfaat yang terdapat pada limbah jagung yang berbentuk tongkol ini. Tongkol jagung mengandung selulosa tinggi sehingga tongkol dapat disulap menjadi bahan hidrogel yang biasa digunakan untuk bahan baku diaper.
Selain diaper, tongkol jagung juga dapat dijadikan sebagai media tanam pengganti tanah. Pemanfaatan limbah jagung ini diharapkan dapat mengurangi volume limbah yang dihasilkan dari aktivitas pertanian. Oleh karena itu, selain bermanfaat mengurangi volume sampah, juga dapat menjadi masukan tambahan bagi para petani jagung.
Limbah tongkol jagung yang tidak diolah dan dimanfaatkan secara optimal ada sebanyak 5,7 juta ton. Pasalnya, dalam satu buah jagung 40 persennya berupa tongkol. Padahal, kandungan selulosa pada bagian jagung ini bisa mencapai 50 persen. Kandungan selulosa tersebut sangat bisa dimanfaatkan dan diubah menjadi bahan hidrogel.
Hidrogel sendiri merupakan polimer dengan struktur yang mampu menyerap air dan memiliki daya tahan dalam kurun waktu tertentu. Hidrogen yang dihasilkan dari limbah jagung ini juga terbilang ramah lingkungan. Padahal, bahan hidrogen pada umumnya merupakan limbah yang sulit untuk terurai di tanah karena berbahan sintetis sehingga menjadi limbah. Dengan hadirnya, bahan hidrogel yang berasal dari tongkol jagung diharapkan dapat menyelamatkan lingkungan.
Namun, hidrogel yang berbasis polimer kerbohidrat memiliki kelemahan, yaitu daya serap air yang lebih rendah jika dibandingkan dengan bahan hidrogel lainnya dan kekuatannya relatif rendah. Untuk meningkatkan kekuatan daya serat dan ketahanan, hidrogel limbah tongkol jagung dapat dibuat menjadi berukuran nanometer dengan wet milling.
Jika diubah menjadi nano, selulosa dapat di-crosslink dengan beberapa bahan kimia tertentu atau diradiasi untuk menghasilkan bahan hidrogel ramah lingkungan yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan diaper atau media tanam.
Dengan hadirnya inovasi dari limbah jagung yang dimanfaatkan sebagai bahan tanaman dan diaper ini diharapkan mampu menekan angka limbah bahan kimia berbahaya yang merusak lingkungan.
Limbah jagung pun sudah digunakan terlebih dahulu sebagai pengganti media tanam untuk tanaman cabai dan bawang merah. Hidrogel yang berasal dari limbah jagung ini bisa ditambahkan dengan bahan lain seperti pupuk, micronutrient, dan pestisida lainnya untuk mendukung pertumbuhan tanaman.