Pertanianku — Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) bersama Perhutani dan PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) sedang bekerja sama tripartite untuk mengembangkan komoditas porang di Kabupaten Madiun. Kerja sama tersebut merupakan arahan langsung dari Presiden Republik Indonesia untuk mengoptimalkan ekspor porang.

Direktur Utama Perhutani Wahyu Kuncoro menyebutkan sebanyak 1.088,9 hektare kawasan sudah ditanami porang yang digarap secara konvesional dengan petani penggarap. Tingginya permintaan kerap menimbulkan kekhawatiran harga yang tidak stabil dan over supply.
“Kerja sama tiga belah pihak untuk memastikan produk porang dan industri hilirnya memiliki nilai tambah, karena masing-masing memiliki peran sendiri,” ujar Wahyu seperti dikutip dari laman litbang.pertanian.go.id.
Balitbangtan melalui Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) akan mengawali kerja sama tersebut dengan melakukan survei kecocokan lahan pengembangan porang yang tersebar di KPH Saradan dan KPH Nganjuk. Untuk mematangkan langkah tersebut, Perhutani akan mengadakan acara kick off pengembangan porang bersama Balitkabi, PT RPN, CV Mega Raya, dan CV Primatani.
Karuniawan, Kepala Divisi Regional Perhutani Jawa Timur, menuturkan, porang sudah identik dengan Provinsi Jawa Timur. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi benchmark untuk mengembangkan porang di Kabupaten Madiun.
Ketiga pihak yang sedang bekerja sama akan berupaya untuk memastikan dari hulu hingga hilir industri porang agar nilainya bertambah sehingga taraf hidup petani porang bisa meningkat. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat mendorong petani lainnya untuk membudidaya porang lebih serius agar hasil panen yang didapatkan berkualitas.
Dr. Novita Nurgahaeni, peneliti Balitkabi, menjelaskan bahwa tanaman porang biasa ditemukan di kawasan hutan. Tanaman ini tumbuh di bawah naungan tegakan tanaman tahunan seperti jati dan sengon. Persebaran tanaman terbilang luas, seperti Sumatera, Jawa, Flores, dan Timor.
Ciri khas porang dibanding jenis Amorphophallus lainnya adalah bulbil yang dapat ditemukan di pertemuan cabang dan ketiak daun.
Saat ini Balitbangtan telah melepas komoditas porang sebagai varietas dengan nama Madiun 1. Pelepasan ini diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Madiun yang bekerja sama dengan Balitbangtan melalui sidang pelepasan varietas yang diselenggarakan oleh Badan Benih Nasional pada (26/02/2020).