Pertanianku — Salah satu target dari Kementerian Pertanian (Kementan) adalah peningkatan kesejahteraan petani. Untuk mewujudkan target tersebut, Kementan menciptakan tiga program yang digadang-gadang mampu menjadi solusi, yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR), Program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks), dan pembentukan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostra Tani).

Syahrul Yasin Limpo selaku Menteri Pertanian menjelaskan bahwa program KUR merupakan salah satu program strategis yang dirancang untuk meningkatkan kinerja sektor pertanian dari hulu hingga ke hilir dengan menciptakan akses yang lebih mudah. KUR diharapkan mampu menopang dan memperkuat potensi pertanian yang berada di daerah-daerah.
“Kami memiliki anggaran Rp50 triliun dari total plafon anggaran sebesar Rp190 triliun. Kredit ini juga memiliki bunga murah, yakni hanya 9 persen,” ujar Syahrul seperti dikutip dari laman Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Selain KUR, Kementerian Pertanian akan meluncurkan program penguat, yaitu Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks). Gratieks merupakan program yang dibuat oleh pemerintah untuk mendorong para pemegang kepentingan pertanian agar bekerja dengan optimal menghasilkan berbagai macam komoditas dalam jumlah yang banyak sehingga Indonesia mampu mengekspor berbagai komoditas ke luar negeri.
“Tentu kita bisa bekerja dengan memanfaatkan teknologi, inovasi, jejaring dan kerja sama yang kuat. Dengan begitu, akses informasi terkait potensi komoditas ekspor di masing-masing daerah terbuka lebar dan memiliki tujuan ekspor yang bisa diakses melalui aplikasi peta potensi ekspor atau IMACE (Indonesia Maps of Agriculture Commodities Export),” ujar Syahrul.
Pembentukan kelembagaan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostra Tani) merupakan langkah selanjutnya yang dibuat oleh Kementan untuk memperkuat fungsi penyuluh sebagai ujung tombak untuk memantau kondisi lapangan langsung di tiap kecamatan yang ada di seluruh Nusantara.
Presiden Joko Widodo juga telah memberikan pesan pada Kementerian Pertanian untuk fokus terhadap peningkatan pertanian on farm dan off farm. Salah satunya adalah pada fase pascaproduksi.
Pertanian on farm adalah proses yang memiliki hubungan langsung dengan budidaya pertanian, seperti mengawinkan hewan ternak, menyemai bibit, memberi pakan ternak, mengendalikan hama dan penyakit, dan beberapa hal lain yang langsung terikat dengan produksi pertanian. Sementara, off farm adalah proses komersialisasi hasil-hasil budaya pertanian.