Pertanianku – Tiger nut adalah sejenis umbi yang berasal dari yellow nutsedge (sejenis rumput alang) dan dijuluki sebagai rumput liar terburuk di dunia. Bentuknya mirip kacang bogor dan rasanya manis renyah mirip kelapa. Tiger nut dipercaya memiliki kandungan nutrisi yang baik jika dikonsumsi. Umbi ini banyak tumbuh di Amerika bagian tenggara.
Tiger nut digolongkan sebagai superfood. Tanaman asal Mediterania timur dan Afrika Utara ini pernah diceritakan dalam buku sebagai tanaman sayuran potensial pada 1850 silam.
Tiger nut pertama kali populer di Amerika dan Inggris di kalangan penggemar diet paleo. Sekarang, beberapa perusahaan seperti organik gemini memperkenalkannya lebih umum sebagai snack kering, tepung bebas gluten, dan alternatif pengganti susu. Selain manusia, kalkun liar dan unggas air juga diberi pakan tiger nut saat musim dingin.
Pada 1981, tiger nut dipuji akan kelezatannya. Tanaman ini tumbuh subur di sepanjang sungai, tepi kolam, danau, rawa atau bahkan di taman yang berair.
Catatan sejarah menyebutkan tiger nut atau chufa telah digunakan jutaan tahun lalu. Studi Universitas Oxford menyebutkan hominin (leluhur manusia) hidup di Afrika Timur antara 2,4—1,4 juta tahun lalu dengan mengonsumsi tiger nut. Diperkirakan hominin mendapat sekitar 80% asupan kalori harian dari umbi itu.
Dikutip dari epicurious.com, Mesir kuno mengandalkannya sebagai camilan, obat-obatan, salep, enema, dan penyegar udara. Sebuah catatan bahkan menyebut tiger nut adalah snack para dewa.
Penulis makalah, Michael S. Defelice juga menulis Fir’aun suka bersandar di kuil sambil memakan semangkuk tiger nut dicampur dengan madu. Tiger nut memiliki rasa ringan dan manis, agak mirip kelapa yang sangat cocok jika dijadikan camilan. Selain dalam bentuk mentah, minuman olahan dari tiger nut bernama horchata de chufa telah ada di Valencia, Spanyol dan Afrika Barat sejak berabad-abad lalu.
Di Inggris sendiri, tiger nut digunakan sebagai umpan nelayan dan camilan selama Perang Dunia II. Bahkan, ada ide menjadikan tiger nut sebagai bahan bakar biologis karena kaya akan minyak.
Kepopuleran tiger nut juga didukung dengan manfaat kesehatannya. Makanan ini dapat merangsang bakteri baik karena kandungan tipe serat probiotik atau pati resisten yang tidak pecah hingga mencapai usus besar.
Selain itu, tiger nut rendah lemak dan kalori, mengandung asam lemak bermanfaat seperti yang ada dalam minyak zaitun atau avokad (alpukat). Tiger nut merupakan sumber kalium, vitamin E, juga zat besi sehingga layak jadi superfood.