Pertanianku — Anda pasti tidak asing dengan timun suri, buah yang selalu ada pada bulan puasa. Timun suri sering dijadikan hidangan berbuka puasa karena mengandung banyak air, bergizi, dan menyegarkan. Namun, tahukah Anda, buah berkulit kuning ini sebenarnya bukan berasal dari keluarga timun.

Meski bernama ‘timun’, justru buah ini berasal dari keluarga labu-labuan seperti buah melon. Keputusan tersebut diambil dari beberapa penelitian yang telah dilakukan. Para peneliti menguji kesamaan daun, biji, batang, hingga bentuk buah antara timun, timun suri, dan melon. Dari penelitian yang sudah dilakukan, peneliti menemukan fakta bahwa timun suri hampir mirip seperti buah melon.
Apa pun keluarganya timun suri, yang jelas buah ini sudah menjadi pelengkap yang paling pas untuk menambah kesegaran es buah saat berbuka puasa.
Di dalam 100 gram timun terdapat 96,32 gram air, 1,26 gram air, 0,04 gram protein, 0,004 gram lemak, 2,09 gram karbohidrat, 0,89 gram serat, 4,86 vitamin C, serta beberapa kandungan mineral seperti fosfor, kalium, dan kalsium.
Kandungan air di dalam buah buah berwarna kuning ini hampir sebanyak 90 persen dari bobot buah sehingga cocok untuk menghilangkan dahaga setelah berpuasa satu hari penuh. Sementara itu, kandungan mineral dan vitaminnya sangat baik untuk mengikat racun dalam tubuh. Oleh karena itu, jika Anda rajin mengonsumsi buah timun suri, proses pembuangan racun melalui urine dapat berjalan lancar.
Selain menjadi sumber air, timun suri juga berfungsi sebagai sumber energi setelah Anda berpuasa satu hari penuh. Di dalam buahnya terkandung glukosa dan fruktosa, sumber energi yang cukup mudah diolah oleh tubuh.
Vitamin A yang terkandung di dalam buah ini berkhasiat menjaga kesehatan mata serta menjaga sistem imun tubuh yang dapat mencegah sel kanker dan melawan radikal bebas. Dengan demikian, rajin mengonsumsi buah timun suri dapat membuat tubuh Anda menjadi lebih sehat karena proses detoksifikasi berjalan lancar dan tubuh terhindar dari beragam penyakit berbahaya.