Tingkatkan Produktivitas Kakao dengan Cara Ini

Pertanianku — Indonesia termasuk merupakan salah satu negara penghasil kakao yang kerap mengekspor komoditas tersebut ke luar negeri. Bahkan, kini Indonesia telah mengembangkan kakao jenis hibrida.

Foto: pixabay

Kakao hibrida akan mulai berkembang sekiar 30 bulan setelah masa tanam. Produksi puncak tercapai pada saat pohon berumur 4—5 tahun dan dapat bertahan selama 20 atau bahkan 30 tahun, dengan catatan jika pengelolaan dilakukan dengan baik.

Pada akhir musim hujan (Maret), kakao memproduksi tunas daun baru atau flush, dan pada April—Juli adalah masa pembentukan bunga. Bunga yang sudah terserbuki akan berkembang menjadi buah dewasa setelah 5—6 bulan.

Panen utama berlangsung selama Oktober—Januari, dimana 60% panen dalam setahun dihasilkan pada periode ini. Pertumbuhan flush kedua yang diikuti oleh pertumbuhan bunga, terjadi pada saat awal musim hujan pada November sehingga pemanenan dilakukan pada April—Juli.

Kakao akan susah diproduksi jika pemanenan dilakukan ketika buah sudah mulai tua. Untuk mengatasinya, tanaman kakao harus direhabilitasi. Salah satu cara merehabilitasinya adalah dengan teknik sambung samping. Teknik ini pada tanaman kakao merupakan salah satu teknik peremajaan tanaman kakao yang sudah berumur lanjut (± 18 tahun).

Teknik ini dilakukan dengan menggunakan batang atas (entres) dari kakao klon unggul, yang kemudian disambungkan pada batang tanaman kakao. Tujuan dari penyambungan ini adalah menghasilkan tanaman baru yang lebih produktif. Selain itu, dengan rehabilitasi, kakao bisa lebih toleran pada penyakit pembuluh kayu (VSD).

Rehabilitasi tanaman kakao tidak begitu sulit, hanya dengan teknologi yang sederhana. Peralatan yang dibutuhkan seperti gunting pangkas, pisau okulasi, tali rafia dan plastik sungkup.

Sambung samping tanaman kakao adalah teknik menyambungkan batang atas (entres) yang diperoleh dari tanaman induk unggul ke batang bawah tanaman kakao yang memiliki produktivitas rendah.

Dengan sambung samping, produksi tanaman kakao yang sebelumnya rendah, bisa meningkat signifikan. Sambung samping juga dapat memperbaiki produktivitas kebun kakao tanpa harus melakukan pembongkaran dan replanting terhadap tanaman yang sudah ada.

Proses awal yang harus dilakukan, yaitu memilih entres yang berasal dari cabang buah (plagiotroph) dan dari klon kakao unggul (produktivitas tinggi dan tahan terhadap hama dan penyakit). Pilihlah entres yang berwarna hijau kecokelatan dan sehat (tidak terserang VSD atau hama/penyakit lainnya).

Proses berikutnya adalah membuat jendela sayatan vertikal selebar diameter entres yang akan disambung, kemudian menyiapkan entres sebanyak 2—3 mata tunas, dengan menyayat miring pada salah satu sisinya.

Sisipkan entres pada kulit batang bawah yang dibuka, dengan sisi yang disayat bertautan dengan kambium. Setelah itu, entres segera disungkup dan diikat dengan kencang.

Sungkup baru dibuka setelah 21 hari, ketika sudah mulai bertunas. Langkah berikutnya adalah memotong cabang utama di atas sambungan. Hal tersebut dilakukan guna tunas mendapat paparan sinar matahari yang cukup.