Pertanianku – Kian hari, bibit domba semakin sulit didapatkan. Jika pun ada, bibit berasal dari hasil ternak secara tradisional tanpa ada perawatan intensif. Dengan demikian, daya tahan tubuhnya pun tidak terjamin.
a. Peluang Usaha
Saat ini, domba banyak yang diternakkan dengan cara dikandangkan. Dengan mengandangkan domba, hasilnya akan lebih baik. Dengan semakin banyaknya pelaku usaha penggemukan domba, dibutuhkan ketersediaan bibit domba yang kontinu dan terjamin kuantitasnya. Ketersediaan bibit domba merupakan upaya untuk menjaga keberlangsungan usaha penggemukan domba yang kian berkembang.
b. Memulai usaha
- Tentukan lokasi yang cocok untuk pembibitan domba.
- Sediakan kandang dengan membuat kandang panggung dan tidak mengganggu lingkungan
- Siapkan sarana kandang, pakan, minum, obat, dan vaksin.
- Calon induk betina dan pejantan disiapkan dengan baik. Pilih domba dari jenis ekor gemuk/tipis, batur, garut, merino, atau texel.
- Persiapkan kebutuhan pakan hijauan dan konsentrat.
- Dalam 1 tahun, induk dapat menghaslkan 2 ekor anakan.
c. Kendala
- Kelemahan terbesar pada usaha pembibitan ini adalah sistem pencatatan yang tidak teratur.
- Mengatur waktu secara efisien dalam reproduksi domba.
d. Strategi
- Persiapkan kandang dengan baik. Ukuran kandang untuk pejantan 125 cm x 100 cm, induk bunting tua 125 cm x 150 cm, induk menyusui 200 cm x 150 cm, dan anak kambing 50 cm x 100 cm. Sterilkan sebelum digunakan dan bersihkan secara berkala.
- Seleksi induk betina dan jantan, lalu kawinkan dengan rasio jantan dan betina 1 : 10. Seekor pejantan mampu mengawini 20 betina.
- Domba mulai dewasa kelamin pada umur 6—10 bulan dan sebaiknya dikawinkan pada umur 10—12 bulan. Caranya dengan mencampurkan 1 pejantan dengan koloni betina dalam satu kandang.
- Induk domba dapat dikawinkan lagi setelah beranak dan kembali mengalami birahi (6—8 minggu setelah melahirkan).
- Domba akan melahirkan setelah bunting selama 150 hari. Induk yang siap melahirkan biasanya menunjukkan gejala gelisah, sering mengembik, kaki sering menggaruk tanah, serta vulvanya terlihat memerah bengkak. Saat melihat tanda-tanda ini, sebaiknya induk dipindah ke kandang khusus untuk kelahiran.
- Pemberian pakan untuk induk jantan dan betina adalah 3—4 kali dengan protein kasar 14—16%. Pakan terdiri atas hijauan sebanyak 10—15% dari bobot badan dan konsentrat sebanyak 1% dari bobot badan domba per ekor per harinya.
- Setelah dilahirkan, anakan harus mendapatkan kolostrum selama 4—5 hari, lalu diberikan susu induknya hingga berumur 3 bulan, dan akhirnya siap disapih. Setelah disapih, anak domba dapat diberikan pakan berbentuk bubur sebanyak 0,2 kg per hari. Agar tetap sehat, berikan obat cacing sesuai dosis aman.
e. Kunci Sukses
- Sebaiknya melakukan kontrak yang jelas dengan pihak pemasok calon induk dan bekerja sama dengan masyarakat dalam pengadaan pakan, terutama hijauan.
- Pada saat bunting muda, sebaiknya domba dijaga serta terhindar dari hal-hal yang menyebabkan stres dan keguguran.
Sumber: Buku 34 bisnis Peternakan Hasilkan Jutaan Rupiah