Pertanianku – Kentang (Solanun tuberosum) sangat digemari oleh hampir semua orang karena rasanya enak. Kentang juga digunakan sebagai camilan dan masakan kelas restoran dan hotel. Harga kentang di pasaran relatif bagus. Pemasarannya cukup menjanjikan.
1. Memulai usaha
- Siapkan lokasi penanaman kentang yang cocok, yaitu daerah dengan ketinggian antara 1.000—2.000 m dpl dan suhu udara sekitar 20o C.
- Gunakan varietas kentang yang unggul, yaitu cipanas, desinree, patrones, donate, cosima, rapan 106, atau thung 151 C.
- Kembangbiakkan kentang dengan umbi yang telah disimpan dalam gudang selama 2—4 bulan sampai bertunas.
- Siapkan lahan penanaman. Caranya, cangkul tanah sedalam 30—40 cm, lalu ratakan. Buatlah alur lurus dengan jarak antar-alur 70 cm.
- Pasang ajir pada setiap alur sebagai tempat tanam umbi dengan jarak antar-ajir 30 cm.
- Beri pupuk kandang di setiap ajir sebanyak 0,5—0,7 kg. Untuk lahan seluas 1 ha, diperlukan sekitar 30 ton pupuk kandang.
- Tanam umbi di atas pupuk kandang setelah ukuran tunasnya sekitar 2 cm. Untuk lahan seluas 1 ha, diperlukan 1.200—1.500 kg bibit kentang yang beratnya antara 30—40 g tiap umbinya.
- Berikan pupuk berupa campuran urea dan TSP dengan perbandingan 1 : 1 sebanyak 12 g/tanaman. Lahan seluas 1 ha diperlukan 300 kg urea dan 300 kg TSP. Pupuk tersebut dapat dicampurkan dengan pupuk kandang.
- Tutup umbi dengan tanah.
2. Kendala
- Tanaman memerlukan perawatan yang intensif.
- Perubahan kelembapan tanah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan umbi tumbuh tidak normal dan bentuknya menjadi bercabang-cabang.
- Sering adanya serangan penyakit.
3. Strategi
- Persiapan lahan menjadi kunci kesuksesan budi daya. Lakukan perawatan secara intensif.
- Segera kendalikan jika ada serangan hama dan penyakit dengan penyemprotan pestisida sesuai dosis rekomendasi.
- Lakukan panen setelah berumur 3—4 bulan. Tanaman kentang yang bagus biasanya dapat menghasilkan 15—30 ton tiap ha.
- Cari informasi tentang budi daya kentang di daerah sentra produksinya, seperti di Simalungun, Tapanuli, Karo, Jambi, Bengkulu, Batu Malang, Tengger, Pengalengan, Cipanas, Lembang, Wonosobo, Brebes, Banjarnegara, Bukit Tinggi, Malino, Bolaang Mongondow dan Aceh, Bali, serta Nusa Tenggara Barat.
Sumber: Buku 79 Bisnis Pertanian Menguntungkan