Tips Budidaya Udang Air Tawar

Pertanianku – Udang merupakan bahan pangan yang banyak disukai masyarakat. Udang biasanya kita nikmati di berbagai restoran-restoran seafood. Dengan situasi ini, membuat usaha budidaya udang semakin menjadi idola para pebisnis. Bagaimana cara membudidayakan udang di air tawar?

Tips Budidaya Udang Air TawarBagi Anda yang ingin memulai membudidayakan udang di air tawar, Anda bisa memilih udang jenis vaname. Jenis udang ini biasanya hidup di air payau, tetapi udang ini juga bisa dibudidayakan di air tawar. Selain itu, budidaya udang ini di air tawar juga memiliki beberapa keunggulan, salah satunya, dapat mengurangi risiko udang terkena penyakit yang disebabkan virus dan bakteri, yang banyak menginfeksi udang di perairan air payau. Berikut ini beberapa tips membudidayakan udang vaname di air tawar.

  1. Persiapan tambak

Langkah awal yang dilakukan adalah proses pengeringan tambak selama 7–10 hari, bertujuan untuk agar tanah terlihat pecah-pecah. Hal itu dilakukan untuk memutus siklus hidup pathogen dan mengurai gas beracun H2S. Setelah itu, lakukan proses pembalikan tanah agar fitoplankton dapat tumbuh sebagai makanan utama udang vaname. Selanjutnya, perlu dilakukan pengukuran pH air, apabila pH kurang dari 6,5 maka perlu dilakukan proses pengapuran pada air.

  1. Pemupukan dan pengisian air

Pemupukan dilakukan setelah proses pengeringan dan pengapuran. Pupuk yang digunakan adalah pupuk Urea 150 Kg/ha dan pupuk kandang 2.000 Kg/ha. Lakukan pengisian air dengan kedalaman satu meter. Biarkan air selama 2–3 minggu sampai siap untuk proses selanjutnya yaitu penebaran bibit udang vaname.

  1. Pemilihan benih

Benih yang digunakan untuk budidaya udang vaname ini adalah benih jenis PL10-PL12 yang telah mendapatkan sertifikasi SPF (Specific Pathogen Free). Benih harus dalam keadaan bagus tanpa cacat serta mempunyai ukuran seragam.

  1. Penebaran benih

Sebelum ditebar, benih udang vaname perlu melalui proses aklimitasi karena hal ini sangat berpengaruh pada daya tahan udang saat proses pembenihan dan pemeliharaan. Caranya, siram kantung tempat benih dengan air tambak dan diapungkan ditambak selama 15–20 menit. Setelah itu, buka dan miringkan kantung benih dengan perlahan agar benih udang keluar. Sebaiknya, penebaran benih dilakukan pada siang hari.

  1. Pemberian pakan

Pakan yang dianjurkan pada panduan cara ternak udang adalah pelet yang mengandung 30 persen protein. Jumlah pakan yang diberikan akan berpengaruh pada umur udang. Pemberian pakan dilakukan sebanyak 4–5 kali sehari.

  1. Pemeliharaan

Pemeliharaan dilakukan dengan mengontrol tingkat salinitas, salinitas air yang baik berkisar antara 10–25 ppt. Selain itu, pemeriksaan pH air dan tanah secara berkala bila kurang dari 7,5 maka perlu dilakukan proses pengapuran tambahan. Sebelum udang berumur kira-kira 60 hari, perlu diperiksa tinggi air dan dilakukan pengisian air dengan salinitas.

  1. Pengendalian hama

Hama yang menyerang tambak udang vaname biasanya adalah hewan-hewan yang hidup di sekitar tambak seperti burung, ikan liar, ketam, dan pengerek. Untuk ketam dan pengerek biasanya melubangi pematang di sekitar tambak, Anda bisa memasang pagar plastik untuk mencegah hewan ini masuk. Ikan liar bisa dibasmi dengan saponin.

  1. Waktu panen

Panen dilakukan setelah udang vaname berumur 120 hari dan mencapai berat berkisar 50 ekor per kg. Bila udang sudah mencapai berat tersebut sebelum 120 hari, panen tetap bisa dilakukan. Pemanenan dilakukan pada malam hari untuk mempertahankan kualitas udang. Sebelum pemanenan tambak diberi kapur dolomite 80 kg/ha dan perlu mempertahankan ketinggian air untuk mencegah proses molting. Jika beternak udang vaname dengan benar hasil yang didapatkan akan maksimal.