Pertanianku – Usaha penggemukan sapi merupakan upaya untuk meningkatkan bobot sapi sebelum dijual. Banyak dijumpai para peternak tradisional mencari sapi yang telah pubertas, tetapi tubuhnya masih kurus. Tubuh yang kurus tersebut bisa jadi karena pemberian pakannya kurang tepat. Sapi-sapi tersebut kemudian digemukkan dan diberi pakan yang berkualitas baik.
Dengan demikian, dalam beberapa bulan sapi-sapi tersebut sudah menjadi gemuk dan siap dijual. Cara penggemukan sapi secara modern dilakukan dengan menggunakan prinsip feedlot, yaitupemberian pakan sapi terdiri dari hijauan dan konsentrat yang berkualitas dalam jumlah banyak di dalam kandang. Pada sistem ini, proporsi konsentrat yang diberikan lebih besar dibandingkan dengan hijauan.
Pemberian pakan dapat dilakukan dengan empat cara, yakni melalui penggembalaan (pasture fattening), drylot fattening, kombinasi keduanya, dan kereman yang populer di peternak tradisional. Khusus penggemukan sapi, berikan ransum yang mengandung protein dan energi tinggi untuk mempercepat pertumbuhan sekaligus membentuk perototan tubuh sapi. Hijauan diberikan tiga kali sehari pada pagi, siang, dan sore hari sebanyak 10—12% bobot sapi. Hijauan segar perlu dilayukan sebelum Pemeliharaan sapi dengan baik. Dapat memaksmalkan pendapatan usaha ternak diberikan pada ternak.
Hindari pemberian hijauan yang masih berembun, karena sering kali mengandung telur parasit dan dapat menyebabkan perut sapi kembung akibat kandungan airnya terlampau tinggi. Contoh konsentrat sumber protein antara lain ampas tahu, bungkil kedelai, dan bungkil kapas. Konsentrat diberikan sebanyak 1—2% bobot sapi.
Peternak perlu menyediakan pakan dan air minum bagi sapi yang terus-menerus ada di dalam kandang. Kebutuhan minum sapi pada masa penggemukan rata-rata 20—40 l/ekor/ hari. Untuk merangsang nafsu makan, sapi dapat diberi suplemen perangsang nafsu makan dan vitamin. Formula pakan untuk penggemukan dapat dilihat pada bab tentang pakan.
Sumber: Buku Agriflo Sapi