Pertanianku – Apakah Anda menyukai dan memelihara kucing di rumah? Jika ya, pasti Anda sangat menyayanginya. Hewan satu ini memang jago menarik perhatian pemiliknya dengan wajah imutnya. Namun, bagi Anda yang memelihara kucing, pastilah harus siap jika sewaktu-waktu kucing peliharaan Anda terserang penyakit. Jika hewan kesayangan terserang penyakit, Anda harus memberikan pertolongan pertama sebelum membawanya ke dokter hewan.
Salah satu penyakit yang menyerang kucing adalah penyakit cacingan. Nyatanya, bukan hanya manusia yang dapat terserang penyakit cacingan, baik kucing maupun binatang mamalia lain juga dapat terserang penyakit ini. Berikut tips jitu mengatasi cacingan pada kucing.
Mencegah dan mengobati:
- Amati gejala kucing yang terserang cacingan:
- Cacing pita biasanya ditemukan dalam kotoran dan bulu di sekitar anus kucing.
- Cacing pita sekilas menyerupai bentuk fisik seperti butir nasi dan bisa terlihat dengan mata.
- Meskipun dokter hewan dapat mengidentifikasi segmen cacing secara kasat mata, tetap perlu melakukan pemeriksaan tinja untuk mengonfirmasi.
- Berikan obat yang diresepkan dokter hewan. Cacing mati akan terlihat dalam tinja kucing, tetapi tidak perlu khawatir karena kondisi ini cukup normal.
- Untuk mencegah serangan ini, mulailah melakukan tindakan berikut.
- Cobalah untuk menghentikan kucing dari berburu dan memakan hewan kecil yang menjadi penyebab cacingan.
- Setelah pengobatan cacingan, bersihkan kotak kotoran, karpet dan tempat tidur kucing untuk mencegah terulangnya infeksi. Kotoran kucing harus dibuang secepatnya.
Obat cacing untuk kucing
- Combantrin (pfizer): mengandung bahan pyrantel, hanya dapat membasmi cacing gelang, dapat dibeli di apotik.
- Vermox: mengandung bahan mebendazole, hanya dapat membasmi cacing gelang, dapat dibeli di apotik.
- Drontal Cat (bayer): mengandung bahan pyrantel dan prazyquantel, paling baik digunakan pada kucing, dapat membasmi cacing pita dan cacing gelang, bisa dibeli di petshop atau dokter hewan.
- Drontal Plus (bayer): mengandung bahan prazyquantel, pyrantel, dan febantel. Biasa digunakan pada anjing, bisa juga diberikan pada kucing (dosis disesuaikan).
