Tips Jitu Panen Sidat dan Belut

Pertanianku — Sidat dan belut yang dipanen dari kolam tidak dapat langsung didistribusikan dan langsung dijual. Sidat dan belut harus diberikan perlakuan khusus, seperti pemberokan, sortasi, pengepakan, dan penanganan yang tepat. Cara panen sidat dan belut terbilang mudah jika Anda sudah mengetahui langkah-langkahnya dengan benar. Berikut tips jitu panen sidat dan belut.

panen sidat dan belut
foto: pertanianku

Langkah ke-1

Sidat atau belut yang akan dipanen harus dipuasakan terlebih dahulu selama 2—3 hari sebelum dipanen. Berikan pakan saat hendak ditangkap atau dipanen. Ketika diberi pakan, belut atau sidat akan berkumpul untuk berebut pakan. Cara ini akan memudahkan Anda untuk memanen belut atau sidat. Ketika belut atau sidat sedang berkumpul, gunakanlah jaring untuk menyerok kerumunan belut atau sidat.

Langkah ke-2

Keringkan kolam budidaya untuk menangkap belut yang tersisa, lalu arahkan belut atau sidat ke saluran pengeluaran. Setelah itu, belut/sidat akan keluar dari saluran dan Anda dapat menampungnya ke dalam drum bekas atau langsung dikumpulkan ke bak pemberokan.

Langkah ke-3

Lakukan sortir dengan cara memisahkan antara belut/sidat yang berukuran besar atau yang mampu tubuh cepat dengan yang berukuran kecil (pertumbuhan lambat). Pemisahan ini sangat penting untuk dilakukan karena belut/sidat memiliki sifat kanibal. Dengan begitu, pemisahan mampu menekan angka kanibal belut/sidat besar memangsa yang lebih kecil.

Langkah ke-4

Belut/sidat yang sudah disortir berdasarkan ukuran dimasukkan ke bak penampungan yang memiliki volume air sedikit atau dangkal dan telah dilengkapi dengan aerator.

Langkah ke-5

Belut/sidat yang akan dijual harus diberok terlebih dahulu pada kolam pemberokan yang selalu diairi air jernih. Selama masa pemberokan, sidat/belut akan dipuasakan agar isi perutnya terbebas dari bau lumpur dan kotoran. Dengan begitu, daging sidat/belut akan terbebas dari bau tanah.

Lama pemberokan belut/sidat bergantung pada suhu air kolam. Di Eropa yang memiliki suhu air 15°C, pemberokan dilakukan selama tiga hari. Sementara, di Indonesia dengan suhu air 25°C, pemberokan akan dilakukan selama 7—10 hari.

Jika tidak memiliki kolam pemberokan, Anda dapat menggunakan kurungan kawat yang ditenggelamkan ke dalam aliran air yang terus mengalir selama satu minggu.