Tips Jitu Pembesaran Bandeng

Pertanianku— Usaha pembesaran bandeng merupakan bidang usaha yang sering dilakukan oleh masyarakat pesisir, baik secara tradisional maupun secara intensif. Peminat bandeng di Indonesia masih terbilang cukup baik sehingga masih banyak yang tertarik untuk budidaya bandeng. Ada beberapa tips jitu pembesaran bandeng yang bisa membuat Anda sukses dalam melakukan usaha pembesaran.

pembesaran bandeng
foto: pertanianku

Pembesaran bandeng yang menggunakan pakan alami akan membutuhkan waktu yang lebih lama. Namun, kini pembesaran bisa berjalan lebih cepat, bahkan bandeng berukuran 6—10 ekor per kilogram sudah bisa dipanen. Ukuran bandeng tersebut disukai oleh masyarakat, sering dijadikan menu masakan di rumah makan atau diolah menjadi bandeng duri lunak.

Berikut ini tips jitu pembesaran bandeng yang bisa diterapkan dalam usaha pembesaran yang Anda jalankan.

Wadah pembesaran

Wadah yang cocok untuk pembesaran bandeng adalah tambak, baik tambak yang berkadar garam tinggi maupun berkadar garam rendah. Namun, kini bandeng juga sudah bisa dipelihara di kolam air tawar dan kolam sawah.

Kondisi air kolam

Peralatan yang dibutuhkan selama masa pemeliharaan adalah thermometer, salinometer, dan pH meter. Seluruh peralatan tersebut berguna untuk menjaga kondisi air agar tetap stabil sesuai dengan kebutuhan ikan.

Pembesaran ikan yang dilakukan pada kolam tambak dengan kadar garam rendah harus diperhatikan benar-benar. Sebab, jika salah penanganan, dapat menyebabkan bau tanah pada daging bandeng. Bau tanah tersebut dapat menurunkan harga jual ikan bandeng karena banyak konsumen yang tidak menyukainya.

Benih bandeng atau nener

Agar pembesaran bandeng berjalan sukses, gunakan nener bandeng yang baik. Nener merupakan kunci dasar untuk keberhasilan pembesaran. Jika memungkinkan, Anda bisa membeli gelondongan. Gunakan nener berukuran seragam serta terbebas dari penyakit. Ukuran tebar padat yang bisa digunakan adalah 100 ekor/m2. Artinya, jika luas kolam yang Anda miliki seluas 100 m2, benih yang dibutuhkan sebanyak 10.000 ekor.

Pakan

Pembesaran yang tidak diberikan pakan tambahan harus disediakan pakan alami di dalam kolam dengan cara menumbuhkan klekap (pakan alami) untuk memenuhi kebutuhannya. Anda juga bisa memberikan sisa roti sebagai pakan tambahan serta menekan biaya produksi pakan.

Pakan yang diberikan sebaiknya mengandung protein sebesar 20—30 persen. Pakan diberikan sebanyak 2—3 persen dari berat ikan dengan frekuensi pemberian sebanyak tiga kali sehari.