Tips Jitu Pembibitan Ayam Kampung yang Mudah Diikuti

Pertanianku — Saat ini semakin banyak orang yang tertarik untuk beternak ayam kampung karena dinilai menguntungkan. Hampir seluruh bagian ayam bisa dimanfaatkan, bahkan hingga kotoran yang bisa digunakan menjadi pupuk. Hal tersebut pun membuat usaha pembibitan ayam kampung memiliki banyak permintaan.

pembibitan ayam kampung
foto: pixabay

Para peternak ayam kampung akan berlomba-lomba mencari bibit ayam kampung unggulan untuk dibesarkan dan dijual. Hal ini menjadi satu peluang sekaligus menjadi tantangan bagi para peternak bibit ayam kampung untuk menghasilkan bibit berkualitas secara kontinu. Berikut ini beberapa tips jitu pembibitan ayam kampung yang bisa Anda ikuti untuk menghasilkan bibit ayam kampung berkualitas.

Pahami karakteristik ayam kampung

Setiap hewan ternak memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Karakteristik tersebut akan memengaruhi cara perawatan hingga lokasi pemeliharaan. Penentuan lokasi menjadi salah satu yang sering diabaikan, tetapi sangat memengaruhi pertumbuhan ayam kampung.

Kandang yang digunakan

Buatlah kandang pemeliharaan induk ayam kampung yang berdaya tampung 4—5 ekor/m2. Sediakan kandang untuk kawin berukuran 1 m × 2 m yang bisa menampung satu jantan dan 6—7 betina. Untuk DOC, buatlah kandang berbentuk boks berukuran 1m2 dan bisa menampung 40—45 ekor bibit.

Gunakan induk yang cukup umur

Jika Anda menggunakan indukan berumur 25—55 minggu, Anda bisa mendapatkan telur tetas yang berbobot 40—45 gram/butir atau 25 butir/kg. Jangan paksakan induk yang belum cukup umur untuk menghasilkan telur karena hasilnya tidak akan maksimal. Pasalnya, organ reproduksi induk tersebut masih belum matang.

Mesin tetas

Pastikan mesin tetas yang Anda gunakan berjalan dengan baik dengan peralatan dan kelengkapannya. Lakukan fumigasi/pengasapan untuk mesin tetas dan telur yang akan ditetaskan. Suhu ideal yang dibutuhkan telur untuk menetas adalah 38,9°C dengan tingkat kelembapan sebesar 58—60 persen. Jika kondisi tersebut terus dijaga, telur akan menetas setelah 21 hari.

Lakukan peneropongan telur

Lakukan pengecekan telur untuk mengetahui apakah telur infertil (tidak dibuahi) atau fertil (dibuahi). Peneropongan bisa Anda lakukan di hari ke-7, 14, dan 18. Keluarkan telur infertil. Telur yang berada di dalam mesin tetas harus dilakukan pemutaran sebanyak 3 kali sehari hingga hari ke-18.

Pakan ayam

Berikan pakan pada induk dengan kandungan protein 14—17 persen dan energi 2.600—2.900 kkal/kg ransum. Pada ayam kampung dewasa, berikan pakan sebanyak 90—100 gram/ekor/hari. Sementara, untuk DOC berikan pakan sebanyak 10 gram/ekor/hari.