Pertanianku – Manggis berasal dari daerah Semenanjung Malaysia. Sosok pohon hutan ini tidak terlalu tinggi, sekitar 20 m. Tanamannya tumbuh lambat karena berakar samping sedikit. Semua bagian tanaman yang masih muda bergetah kekuningan.
Batang dan cabangnya banyak dengan tumbuh condong mendatar. Kanopinya menyerupai setengah kerucut sehingga tampak indah jika ditanam di pot. Manggis akan tumbuh dengan optimal bila ditanam di daerah dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl. Suhu udara yang ideal untuk bertanam manggis berada pada kisaran 22—32o C. Perbanyakan manggis dengan cara generatif (biji) dan vegetatif (sambung pucuk dan sambung susu). Perbanyakan secara vegetatif dengan sambung pucuk dan sambung susu lebih dianjurkan karena akan berbuah lebih cepat, yaitu umur 5—6 tahun, sedangkan bibit dari biji akan berbuah sekitar umur 8—15 tahun.
Adapun perbanyakan vegetatif dengan cara okulasi dan cangkosebaiknya dihindari karena tingkat keberhasilannya rendah.
- Jenis Unggulan
Varietas unggul manggis pertama yang telah dilepas pemerintah adalah kaligesing asli dari Kabupaten Purworejo. Varietas unggul lainnya yang telah dilepas pemerintah yaitu, wanayasa, puspahiang, dan raya. Adapun varietas unggul lainnya, yaitu manggis tanpa biji (malinau).
Manggis wanayasa adalah manggis unggul lokal dari Kabupaten Purwakarta. Varietas ini unggul dalam ukuran buah yang memenuhi standar nasional untuk ekspor, bentuk buah bulat, warna merah keunguan, daging putih dengan rasa manis segar, daya simpan lama, kelopak kuat, dan beradaptasi baik di dataran tinggi. Selain itu, mampu mempertahankan kelopak buah tetap hijau segar setelah 10 hari panen.
Manggis puspahiang adalah asli dari Kabupaten Tasikmalaya. Kelebihannya ukuran buah besar (104—131 g) dan seragam dengan ukuran standar nasional untuk ekspor (80% grade A dan B), bentuk buah bulat, warna buah cokelat kemerahan, rasanya manis segar. Manggis raya merupakan manggis unggul lokal dari Kabupaten Bogor. Ukuran buahnya kecil dengan warna buah merah keunguan. Kelebihan varietas raya, di antaranya rasanya sangat manis dan berbiji kecil.
- Bertanam di Pot
Masukkan pecahan batu bata atau genteng ke dasar drum setebal 10 cm, lalu lapisi dengan ijuk atau humus atau daun-daun kering. Masukkan media tanam sampai 2 cm di bawah bibir drum. Keluarkan bibit secara hati-hati dengan cara polibag disobek atau digunting. Potong sebagian akar-akar tanaman yang rusak. Gali lubang dalam media anam, lalu tanam bibit tersebut tepat di tengah-tengah pot dengan posisi tegak. Tambahkan media tanam hingga hampir penuh, lalu padatkan medianya pada bagian pangkal batang. Siram media tanam hingga basah.
Letakkan tanaman di tempat yang ternaungi dari sinar matahari selama 4—6 minggu atau gunakan plastik transparan menutupi tanaman untuk membantu mengurangi penguapan. Pindahkan tanaman ke tempat yang terbuka dan mendapat sinar matahari, terutama pagi hari.
Sumber: Buku 20 Tabulampot Rajin Berbuah