Pertanianku – Panen benih lele dapat dilakukan dalam berbagai ukuran. Namun demikian, benih yang banyak dibutuhkan oleh pasar biasanya berukuran 2—3 cm, 3—4 cm, 5—6 cm, 7—8 cm, dan 10—12 cm. Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan benih tergantung ukuran yang akan dipanen. Cara panen yang tepat menentukan kualitas benih yang dihasilkan. Untuk itu, dibutuhkan persiapan yang matang serta memperhatikan cara dam waktu panennya.
Sebaiknya waktu panen dilakukan saat cuaca tidak panas, yaitu pagi atau sore hari. Hal ini berkaitan dengan pengangkutannya. Pengangkutan yang dilakukan saat cuaca panas akan menyebabkan ikan mudah stres. Panen sebaiknya dilakukan dengan hatihati agar ikan tidak luka atau cacat. Kulit lele yang luka menjadi sumber masuknya bakteri penyebab penyakit sehingga akan menyebabkan benih ikan terganggu atau stres, bahkan bisa menimbulkan kematian.
Panen benih bisa dilakukan dengan menggunakan jaring. Kolam tidak harus dikuras total airnya, hanya sebagian yang dibuang. Setelah itu, benih digiring menggunakan jaring ke salah satu tepi kolam. Jaring tersebut dipegang oleh dua orang, di sisi kanan dan kiri. Pastikan salah satu ujung menyentuh dasar kolam sehingga benih terperangkap di jaring tersebut. Kedua ujung jaring didekatkan jika sudah sampai ke salah satu sisi sehingga menyatu. Jaring diangkat, kemudian ikan ditangkap menggunakan serokan halus. Benih yang ditangkap dimasukkan ke dalam ember yang sudah diisi air yang berasal dari kolam pemeliharaan. Setelah itu, benih bisa disortir untuk mendapatkan benih yang seragam dan sehat. Jika sudah selesai, benih langsun dimasukkan ke dalam wadah pengangkutan.
Sumber: Buku Agriflo Lele