Tips Memasarkan Pullet

Pertanianku – Untuk produksi pullet dengan tujuan bisnis, pemasaran tentu juga menjadi faktor utama. Agar mudah memasarkannya, jumlah pullet yang dipelihara hendaknya disesuaikan dengan permintaan karena percuma menghasilkan pullet berkualitas, tetapi tidak dapat dijual. Oleh karena itu, bagi pemula yang akan terjun ke bisnis pullet hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

Pullet_serang_bayu_091113 (324)

1) Lakukan survei terlebih dahulu mengenai pasarnya, mulai dari lokasi penjualan, pihak pembeli, dan jumlah permintaan.

2) Lokasi pemeliharaan hendaknya di daerah sentra ayam petelur karena akan lebih mudah memasarkannya serta meminimalkan biaya transportasi.

3) Peternak pullet hendaknya juga peternak layer (ayam petelur produksi) sehingga minimal pullet dibuat untuk keperluan sendiri. Jika berhasil dan pullet yang dihasilkan berkualitas (produksi telur tinggi), promosi akan lebih mudah dilakukan.

4) Pemeliharaan awal sebaiknya hanya untuk memenuhi pesanan. Jadi, begitu siap panen, customer sudah ada.

5) Pisahkan antara pullet kualitas satu, dua, dan seterusnya. Hal itu untukmembedakan harga jualnya (seleksi berdasarkan tampilan fisik dan bobot badannya).

Selain itu, yang sangat penting dan harus ditekankan adalah menjaga kepercayaan pelanggan dengan cara selalu memenuhi permintaan sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Menjaga kualitas pullet yang dihasilkan dan ketepatan pengiriman juga perlu diperhatikan. Jika customer merasa puas, biasanya tanpa ada promosi pun akan datang pelanggan-pelanggan yang lain dengan sendirinya.

Setelah memastikan pemasaran, langkah selanjutnya adalah memanen ayam untuk dikirim ke kandang customer. Bobot panen tentunya disesuaikan dengan umur pullet yang diminta. Jika pullet yang dipesan adalah umur 13 minggu, kisaran bobot panen sekitar 1,1—1,14 kg. Sementara itu, jika umur panen yang dikehendaki adalah 16 minggu, bobot pullet harus sudah mencapai 1,35—1,41 kg.

 

Sumber: Buku Bisnis Pembesaran Pullet