Pertanianku — Tidak semua pupuk organik pasti bagus untuk tanaman karena pupuk tersebut harus sudah dalam kondisi matang atau terfermentasi dengan sempurna. Pupuk yang masih dalam tahap fermentasi tidak boleh digunakan karena malah akan membahayakan tanaman. Masih banyak orang yang belum paham ketika ingin membeli pupuk organik sehingga mereka asal membeli tanpa mengecek kondisi pupuk tersebut.

Pemilihan pupuk organik sangat penting karena saat ini penggunaan pupuk organik sudah menjadi tren di tengah masyarakat yang peduli terhadap kesehatan. Pupuk organik pada dasarnya tidak akan memberikan dampak buruk pada tanaman, tetapi pemberiannya yang terlalu sedikit atau berlebihan dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Apalagi, jika produk pupuk yang digunakan kurang berkualitas.
Umumnya, pupuk organik yang dijual di pasaran terdiri atas dua macam, yaitu pupuk yang dikomposkan secara alami dan pupuk yang melalui fermentasi dengan bantuan mikroba tertentu. Dua jenis pupuk tersebut sama-sama baik apabila sudah matang. Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum membeli pupuk organik.
Ciri-ciri pupuk yang sudah matang
Pupuk organik yang sudah matang sempurna ditandai dengan adanya perubahan warna yang cenderung gelap mirip seperti tanah. Tekstur pupuk juga halus dan remah. Pupuk tidak larut dalam air, meski sebagian kompos dapat membentuk suspense. Suhu pupuk yang sudah matang hampir sama dengan suhu lingkungan. Anda perlu waspada apabila suhu pupuk tersebut terbilang tinggi karena kemungkinan besar pupuk tersebut masih dalam proses fermentasi.
Kadar pH pupuk
Pupuk organik yang sudah matang akan memiliki derajat keasaman (pH) sekitar 6,5—7,5. Kadar pH tersebut menunjukkan kondisi pupuk organik berkualitas dan bagus digunakan.
Kemasan pupuk organik
Sebaiknya, pilih pupuk organik yang dikemas dengan rapi dan mencantumkan unsur makro dan unsur mikro pada kemasannya. Hal tersebut sangat berguna untuk menentukan besaran jumlah pupuk yang dibutuhkan.
Bahan organik
Bahan organik yang digunakan sudah harus dalam kondisi stabil. Biasanya, bahan organik tersebut memiliki perbandingan karbon dan nitrogen sekitar 10:1 hingga 15:1. Perbandingan tersebut biasanya tercantum di dalam kemasan.