Tips Membuat Kolam Ikan Lele yang Mudah dan Cocok untuk Bisnis

Pertanianku — Mungkin sebagian dari Anda sering mendengar gurauan tentang ternak lele. Gurauan ini sempat populer beberapa tahun yang lalu dan sebetulnya tidak ada yang salah dengan ternak lele. Hal ini karena budidaya ikan lele memang bisa mendatangkan keuntungan. Ikan lele memang merupakan salah satu primadona ikan air tawar. Keberhasilan bisnis lele dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya penggunaan kolam ikan lele yang tepat.

kolam ikan lele
foto: Pertanianku

Persiapan kolam ikan lele harus dilakukan dengan matang agar dapat mendukung pertumbuhan ikan lebih optimal. Berikut ini beberapa tips membuat kolam ikan lele yang mudah dan bisa dilakukan oleh pemula sekalipun.

Gunakan kolam terpal

Saat ini ada banyak jenis kolam yang dapat Anda gunakan, mulai dari kolam yang mudah dan murah hingga kolam yang sulit dibuat dan mahal. Salah satu jenis kolam yang mudah dijumpai adalah kolam terpal.

Kolam terpal dinilai lebih praktis untuk budidaya lele. Praktis di sini artinya dapat cepat digunakan dan diaplikasikan di lahan sempit sekalipun. Anda bisa membuat kolam menyesuaikan dengan kondisi lahan yang dimiliki. Dinding kolam bisa dibuat menggunakan tanah, bambu, atau batu bata.

Sarana usaha

Agar usaha berjalan lancar, Anda perlu menyediakan beberapa sarana usaha seperti lambit, jaring, wadah penampungan, ember kecil, saung, dan gudang. Lambit biasa disebut serokan, alat ini berfungsi untuk mengambil ikan yang mati atau kotoran di dalam kolam.

Saung dan gudang yang sepintas tidak begitu penting sebenarnya memegang peranan untuk melancarkan usaha budidaya Anda. Saung dibutuhkan sebagai tempat istirahat dan gudang digunakan sebagai tempat penyimpanan sarana dan pakan.

Konstruksi kolam

Bentuk kolam dapat berupa lingkaran atau bak kotak dengan volume air yang dapat disesuaikan. Sebagai pertimbangan, kolam yang berbentuk bulat lebih menguntungkan dari sisi teknik budidaya. Hal itu karena tidak terdapat bagian air yang tidak bergerak sehingga tidak ada sisi yang mati. Lengkapi kolam dengan aerator dan batu aerasi yang dipasang di tengah dasar kolam.

Persiapan air

Air yang akan digunakan harus “dimatangkan” terlebih dahulu. Caranya, masukkan air ke kolam setinggi 80—100 cm, lalu hidupkan aerator dan pastikan agar air teraduk semuanya. Satu hari kemudian, tambahkan garam krosok dengan dosis 200—300 gram/m3. Hari berikutnya lakukan pengapuran dengan kapur pertanian berdosis 100—200 gram/m3.

Dua hari berikutnya tambahkan probiotik sebanyak 30 ml/m3 dari larutan stok. Setelah itu, lakukan aerasi selama 3—4 hari hingga warna air berubah menjadi kecokelatan dan terkadang timbul sedikit busa.