Pertanianku — Kini bahan pakan ayam semakin bervariasi, mulai pakan instan yang dijual di toko peternakan hingga pakan yang diracik sendiri dengan berbagai bahan alternatif. Untuk menghasilkan produksi ternak berkualitas, baik daging maupun telur ayam, Anda membutuhkan bahan pakan yang bermutu. Berikut cara memilih bahan pakan ayam yang berkualitas.

Pemeriksaan fisik
Cara paling mudah memilih bahan pakan ayam berkualitas atau tidak dengan memeriksanya secara fisik. Pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan memeriksa bau, warna, tekstur, ukuran partikel, bentuk, kerusakan, serta bulk density. Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sebagian bahan pakan untuk dijadikan sampel. Berikut patokan standar bahan pakan yang baik.
- Dedak padi berkualitas baik jika memiliki tekstur halus, tidak terdapat benda asing, seperti pasir, kutu, dan batu. Sementara, untuk sekam tidak tengik dan tidak tercampur dengan sekam yang dapat menyebabkan tekstur kasar dan bulk density
- Tepung daging dan tulang berkualitas baik jika tidak terdapat rambut atau bulu di dalamnya.
- Jagung kuning berkualitas baik jika persentase jumlah butir jagung yang mati, biji pecah, bonggol, dan kotoran dalam jumlah yang sangat sedikit. Kualitas jagung juga dapat dinilai dari warna kuning yang cerah serta tidak ada jamur.
Analisis proksimat
Analisis proksimat dilakukan untuk mengetahui jumlah nutrien bahan baku pakan yang akan digunakan. Berikut cara melakukan analisis proksimat bahan pakan ayam yang sangat mudah untuk dilakukan.
- Kadar air: semakin tinggi kadar air, kandungan nutrien akan semakin rendah. Kadar air yang baik untuk bahan pakan ialah kurang dari 13 persen. Selain kandungan nutrien yang rendah, kadar air yang tinggi menyebabkan pakan mudah ditumbuhi jamur sehingga tidak bisa disimpan dalam waktu yang lama.
- Protein kasar: data protein kasar dapat digunakan untuk melihat potensi bahan pakan menjadi sumber protein bagi ayam, tetapi tidak bisa dijadikan patokan pakan berkualitas karena masih mengandung nitrogen nonprotein yang tidak bisa dicerna oleh hewan.
- lemak kasar: data lemak kasar dapat digunakan menjadi patokan bahwa pakan berguna sebagai sumber energi serta dapat menentukan lamanya daya simpan dari bahan pakan tersebut.
- Serat kasar: serat kasar berfungsi untuk menduga ketersediaan energi dan kemampuan bahan pakan untuk dicerna oleh hewan.
- Asam amino: nutrisi ini berguna untuk menyusun protein serta merupakan nutrisi esensial untuk mendukung produksi telur. Namun, analisis ini jarang dilakukan karena membutuhkan biaya yang tinggi.
- Penentuan kecernaan: analisis ini dilakukan untuk mengetahui jumlah persentase bahan pakan yang dimanfaatkan oleh unggas. Bahan pakan yang berkualitas akan memiliki jumlah persentase yang dikonsumsi tinggi.