Pertanianku — Memilih bakalan sapi tidak bisa sembarang, termasuk memilih bakalan sapi perah. Sapi perah biasanya dipilih yang memiliki produktivitas tinggi dalam memproduksi susu sapi. Utamanya, sapi yang digunakan merupakan jenis sapi Friesian Holstein atau FH.

Kini, sapi FH yang ada di pasaran merupakan hasil persilangan antara sapi FH dan sapi lokal. Sapi lokal ini misalnya adalah sapi madura ataupun sapi jawa. Hasilnya adalah sapi yang dapat menghasilkan produksi susu maksimal dan cocok dengan iklim Indonesia.
Ada beberapa kriteria yang perlu dicari dalam memilih bakalan sapi perah ini. Dari segi jasmani, sapi perah yang akan dibudidayakan ini haruslah sehat. Sebaiknya, sapi tidak memiliki cacat tubuh, memiliki kulit yang mulus, dan bebas dari parasit ataupun penyakit lainnya.
Jika Anda membeli bakalan sapi dari peternakan, usahakan untuk mencari tahu riwayat bakalan tersebut. Silsilah, galur, dan asal dari sapi tersebut haruslah jelas. Hal ini penting untuk mengetahui kualitas sapi yang Anda pilih untuk dibudidayakan.
Ciri lainnya adalah dengan memerhatikan fisiknya saat hendak memilih sapi perah. Cobalah mencari sapi yang memiliki mata bening cerah dan tidak kusam. Bagian mata ini juga tidak berair atau tidak terdapat kotoran mata.
Mata yang sehat menandakan kesehatan bakalan sapi terjaga dengan prima. Bakalan sapi ini nantinya akan memproduksi susu dalam jumlah banyak sehingga sebisa mungkin terbebas dari penyakit sejak awal.
Selain mata, Anda juga perlu memeriksa bagian hidung sapi. Sapi yang sehat tidak mengeluarkan banyak lendir dari hidungnya. Napasnya juga bagus dan tidak ada tanda-tanda batuk sama sekali.
Kesehatan bakalan sapi perah juga dapat terlihat dari kukunya. Jika kuku sapi ini bagus, berbentuk sempurna, dan tidak ada tanda bengkak, menandakan bahwa bakalan sapi tersebut dalam keadaan sehat.
Ciri lainnya bakalan cocok dibudidayakan adalah ketika Anda meraba tubuh sapi, suhu tubuhnya tampak normal dan tidak terasa panas. Sapi yang memiliki suhu tubuh terlalu tinggi perlu dicurigai sedang mengidap penyakit tertentu.
Terakhir, Anda juga dapat mengecek bagian duburnya. Pastikan sapi ini tidak sedang diare ataupun mengalami tanda-tanda mencret.