Pertanianku – Sesuai dengan namanya, ayam petelur merupakan ayam betina yang dipelihara untuk tujuan menghasilkan telur. Namun demikian, untuk memaksimalkan keuntungan peternak, breeder ayam juga mengembangkan ayam petelur tipe medium (dwiguna).
Ayam jenis tersebut yang tidak hanya untuk menghasilkan telur, tetapi juga menghasilkan daging yang mempunyai nilai apkir yang tinggi sebagai penghasil daging. Umumnya breeder ayam akan memberikan buku manual tentang standar performa strain-strain ayam petelur yang dihasilkan dan disertai manual manajemen pemeliharaannya. Oleh karena itu, peternak seharusnya menanyakan petunjuk praktis (manual) tersebut kepada penjualnya agar dapat mendapatkan penampilan (performa) ayam dan keuntungan yang optimal. Di samping strain ayam petelur dari luar negeri, ayam lokal Indonesia, seperti ayam kampung dan ayam kedu juga dikembangkan sebagai penghasil telur dan daging (dwiguna). Namun, perkembangan breeder ayam lokal di Indonesia masih terbatas sehingga kadang masih ditemui kesulitan dalam mendapatkan bibit ayam lokal.
Di Indonesia juga telah berkembang pesat ayam arab. Ayam tersebut merupakan ayam lokal dari Belgia (jenis Braekels) yang didatangkan di Indonesia sekitar 20 tahun yang lalu. Ayam arab yang beredar di Indonesia saat ini merupakan ayam hibrid, hasil persilangan dengan beberapa jenis ayam asli Indonesia. Di samping karakteristik telurnya mirip dengan ayam kampung, ayam arab sangat disukai peternak karena hampir tidak mempunyai sifat mengeram sehingga produksi telurnya lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Ukuran tubuhnya yang kecil juga membutuhkan pakan yang sedikit. Saat ini ayam arab berkembang sangat pesat di Indonesia untuk memenuhi permintaan konsumen terhadap telur ayam kampung. Namun, ayam arab memiliki kulit yang kehitaman dan daging yang tipis sehingga dagingnya kurang disukai oleh konsumen. Karakteristik produktivitas dan konsumsi pakan beberapa jenis ayam petelur ras lokal Indonesia ditampilkan Tabel 24.
Sumber: Buku Meningkatan Produksi Ayam Petelur