Tips Memilih Lokasi Kandang Ayam Broiler

Pertanianku – Sebelum memutuskan membangun atau memilih (menyewa) kandang, terlebih dahulu perlu mencari lokasi yang tepat. Lokasi yang dipilih untuk peternakan hendaknya strategis dan dekat dengan akses pemasaran. Selain itu, kandang yang nyaman harus berada di lokasi yang nyaman pula. Berikut pedoman memilih lokasi kandang.

Jenis Pakan untuk ayam Broiler

  1. Terdapat sumber air yang baik dan memadai

Air merupakan kebutuhan pertama yang harus tersedia dalam beternak ayam broiler dengan kualitas dan kuantitas yang memadai. Peranannya sangat vital bagi produktivitas ayam. Selain untuk memenuhi kebutuhan minum ayam, air dibutuhkan untuk mencuci kandang dan peralatan, baik pada masa pemeliharaan atau saat pembersihan kandang (persiapan kandang). Oleh karenaitu, keberadaan sumber air dalam pemilihan lokasi kandang harus mendapat perhatian.

Sumber air yang ada harus terjamin ketersediaannya sepanjang tahun. Kekurangan air akan mengganggu produktivitas ternak. Kualitas air harus sesuai kebutuhan ayam, baik secara fisik, kimia, dan biologis. Jika air tanah yang ada ternyata memiliki kualitas yang kurang memenuhi secara fisik, kimia, dan biologis; tetapi lokasi lahan baik secara teknis, perlu adanya pengolahan agar air memiliki kualitas yang dikehendaki. Konsekuensinya adalah adanya dana tambahan untuk pengolahan air.

Kini sudah banyak alat di pasaran yang bisa mengolah air agar memenuhi persyaratan kualitas yang diinginkan, baik fisik, kimia, maupun biologis. Secara umum, prinsip kerjanya seperti alat air isi ulang. Namun, jika memungkinkan, bisasaja menggunakan sumber air dari PDAM sehingga praktis, langsung bisa digunakan.

  1. Dekat dengan pemasaran

Lokasi kandang yang dekat dengan pemasaran mempunyai berbagai keuntungan, antara lain biaya transportasi lebih rendah dan biasanya lebih disukai konsumen. Hal ini berarti proses panen bisa lebih cepat dan memudahkan peternak dalam menerapkan sistem all in all out.

  1. Akses jalan mudah

Akses jalan yang mudah diperlukan untuk memperlancar proses panen dan pengiriman DOC, OVK, pakan, serta segala sesuatu yang dibutuhkan dalam peternakan. Jalan harus kuat dan bisa dilalui kendaraan dengan kapasitas minimal 8 ton. Jika kandang jauh dari jalan raya, harus diusahakan dibuat jalan khusus menuju lokasi kandang.

  1. Jauh dari lokasi pencemaran dan peternakan lain

Pemilihan lokasi kandang sebaiknya jauh dari pencemaran dan peternakan lain. Maksudnya, pilihlah lokasi yang masih steril dari berbagai penyakit unggas. Hindari membangun atau menyewa kandang di lokasi yang sering terjangkit kasus penyakit. Selain itu, hindari pemilihan lokasi yang sudah padat dengan peternakan karena biasanya relatif rawan penyakit. Tujuannya untuk menghindari penularan penyakit dari satu peternakan ke peternakan lain karena chick in dan umur tidak seragam sehingga siklus penyakit tidak terputus. Jika memungkinkan, jarak dengan peternakan lain adalah 1 km atau minimal 100 m.

  1. Jauh dari pemukiman penduduk

Pemilihan lokasi peternakan sebaiknya jauh dari pemukiman bertujuan untuk menghindari protes dari masyarakat akibat kegiatan peternakan, seperti bau kotoran, debu, dan lalu lalang kendaraan yang membawa sapronak serta saat panen. Manfaat lainnya untuk menghindari lalu lalang ternak peliharaan penduduk, seperti ayam kampung yang bisa mendatangkan penyakit. Namun, permasalahannya adalah terkadang kandang berada di lokasi pemukiman penduduk. Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan peternak kepada warga, misalnya memberikan dana sosial untuk kegiatan pemuda dan kegiatan keagamaan. Untuk menghindari lalu lintas orang, kendaraan, dan hewan piaraan, kandang harus dilengkapi dengan pagar keliling dan diterapkan biosekuriti yang baik.

  1. Kondisi dan struktur tanah

Kondisi dan struktur tanah berhubungan dengan keamanan, sirkulasi udara, drainase, dan kelembapan kandang. Lahan yang digunakan untuk lokasi kandang diusahakan rata. Tanah yang rata memungkinkan angin bertiup dengan lancar sehingga mampu memberikan sirkulasi udara yang baik bagi kandang. Namun, bukan berarti tanah yang berbukit tidak bisa digunakan.

Lahan dengan struktur tanah berbukit bisa saja digunakan sebagai lokasi kandang, asalkan memenuhi kriteria tidak rawan longsor dan pembuatan kandang harus memenuhi syarat teknis. Misalnya, jika tanah bergawir, jarak gawir dari kandang minimal 8 m agar percikan air hujan tidak masuk ke kandang. Selain itu, lebar kandang maksimal 6 m dan tidak ada tanaman yang tinggi di sekitar kandang untuk memperlancar sirkulasi udara dan mengurangi kelembapan kandang.

Sirkulasi udara yang baik akan menjamin suplai O2 yang dibutuhkan ternak serta mengurangi kelembapan kandang. Selain itu, sirkulasi udara yang baik sangat dibutuhkan untuk membuang zat-zat berbahaya yang dihasilkan, baik dari kotoran ayam maupun dari pemanas (brooder). Gas yang berbahaya bagi ternak, seperti amoniak, H2S, dan CO2 dapat memicu terjadinya penyakit pernapasan, seperti CRD. CRD bersifat imunosupresif (menurunkan kekebalan) sehingga bisa memicu munculnya penyakit lain, seperti collibasilosis dan ND.

  1. Memungkinkan untuk pengembangan

Hal yang tidak kalah penting dalam menentukan lokasi peternakan adalah lahan tersebut masih memungkinkan untuk perluasan kandang. Hal ini diperlukan jika suatu saat usaha berkembang dengan baik dan tentu saja populasinya pun bertambah. Dengan demikian, lokasi peternakan mengomplek untuk memudahkan pengawasan (kontrol), mempermudah panen, dan menekan biaya transportasi.

 

Sumber: Buku Paduan Lengkap Ayam Broiler